Desa Miskin Turun Drastis Tinggal 74 Desa


SP/Masdawi Dahlan BUPATI Kholil dalam pengajian akbar muslimat NU dan KH R Kholil Asat (inzet)


Bupati Pamekasan Khalilurrahman menegaskan, selama empat tahun memimpin Pamekasan bersama wakilnya, Kadarisman Sastrodiwirjo, telah membuahkan banyak keberhasilan. Sekalipun dia juga mengakui ada beberapa hal yang belum tuntas. Hal itu disampaikan oleh bupati Kholil, panggilan akrabnya, saat memberi sambutan dalam acara Pengajian Akbar Muslimat NU Pamekasan yang bekerjasama dengan Pemkab Pamekasan, di lapangan depan Pendopo Ronggosukowati, Sabtu (21/4) kemarin.

Pengajian yang dihadiri ribuan kaum muslimin dan muslimat dari penjuru Pamekasan itu mendatangkan penceramah tunggal, yakni KH R Kholil Asat, pengasuh pondok pesantren Wali Songo, Situbondo. Dalam pengajian itu seluruh anggota Forum Pimpinan daerah (Forpida), para camat dan pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Pamekasan, juga hadir. Menurut Bupati, salah satu keberhasilan yang harus diketahui oleh masyarakat adalah, berkurangnya jumlah desa miskin secara drastis. Menurut dia, pada saat dilantik menjadi pimpinan daerah pada tahun 2008 lalu, jumlah desa miskin di Pamekasan mencapai 144 desa dari 189 desa dan kelurahan yang ada di Pamekasan. Namun pada akhir tahun 2010 lalu, katanya, jumlah itu sudah berkurang drastis hanya tinggal 77 desa saja.

“Berarti telah ada penurunan sekitar 50 persen jumlah desa miskin yang ada di Pamekasan selama kami berdua dengan Pak Dadang memimpin Pamekasan. Ini merupakan bentuk rahmat dari Allah SWT. Dan harus disyukuri sebagai sebuah keberhasilan dari kerja kita bersama. Memang kita tidak bisa membalik tangan 100 persen harus tuntas. Karena kita tak bisa, bim salabim,” candanya.

Bupati Kholil mengajak agar masyarakat Pamekasan selalu menyikapi pelaksanan pembangunan itu dengan sikap religius. Selain itu juga mengingatkan agar masyarakat Pamekasan selalu mengharap ridla Allah SWT dalam mensyukuri keberhasilan yang dicapai. Sebab sebuah keberhasilan yang tidak diiringi dengan syukur dan menghaharap ridla Allah, maka keberhasilan itu tidak akan banyak bermanfaat. Tekat dengan program pembangunan prioritas pada tahun 2012 ini, sebagai tahun kelima kepemimpinannya, Bupati Kholil menegaskan bahwa pada tahun ini pihaknya konsentrasi melakukan penuntasan pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan. Menurut dia, seluruh jalan strategis yang berkaitan dengan percepatan ekonomi akan diperbaiki total pada tahun ini.

“Sudah direncanakan semua jalan strategis di desa dan kecamatan yang berkaitan dengan kepentingan akselerasi pembangunan ekonomi akan diperbaiki, mudah- mudahan tidak ada halangan. Memang tahun ini komitmen pembangunan pada bidang infrstruktur jalan sangat besar. Utamanya untuk membuka akses bagi desa atau wilayah terisolir,” katanya.

Sementara itu KH R Kholil Asat pengasuh pondok pesantren Wali Songo Situbondo dalam ceramahnya, mengajak masyarakat Pamekasan untuk banyak mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan banyak mengikuti sunnah rasululllah. Dia juga mnengajak umat untuk mendoakan agar para peminpin bangsa Indonesia baik di pusat maupun di daerah diberi hidayah oleh Allah SWT, sehingga bisa menjalankan tugas dengan baik. (mas)

Sumber: Surabaya Post, Minggu, 22/04/2012

Label: , , , , , ,

Malam Kemilau Prestasi Pamekasan

SP/Masdawi Dahlan
Bupati Kholilurrahman saat acara gelar prestasi di Arek Lancor

Dalam periode kepemimpinan Kholilurrahman-Kadarisman Sastrodiwirjo sebagai Bupati dan Wakil Bupati, Pamekasan telah berhasil meraih berbagai prestasi dan penghargaan dalam berbagai bidang, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik, hukum dan hak asasi manusia, infrastruktur, lingkungan hidup, olahraga, pariwisata dan seni budaya.

Setidaknya ada 21 prestasi yang diraih Pamekasan sejak dibawah kepeimimpinan Kholilurrahman dan Kadarisman Sastrodiwirjo. Keduanya dilantik sejak April 2008 dan akan berakhir jabatannya pada Apil 2013 mendatang. Prestasi itu Minggu (18/3) tadi malam ditampilkan dalam sebuah acara gelar prestasi Pamekasan di areal Monumen Arek Lancor Pamekasan. Kegiatan ini disiarkan secara live oleh satu stasiun TV Swasta di Jawa Timur.

Berbagai prestasi itu antara lain adalah pada tahun 2008, meraih 3 penghargaan Otonomi Award dari Jawa Pos Institute of Pro Otonomi (JPIP) yaitu untuk katagori region in an innovative breaktrough on health service, region in an innovative breakthrough on education sevice dan region on leading profile on a political institusionalization.

Tahun 2008 dan 2009 secara berturut-turut dapat penghargaan dari presiden RI atas keberhasilannya meningkatkan produksi beras di atas 5%. Di tahun 2008 ini juga menerima penghargaan sebagai kabupaten paling berhasil dalam penanggulangan keamanan dan resolusi konflik.

Di tahun 2009 Pamekasan meraih penghargaan anugerah wisata dari Gubernur Jawa Timur untuk wisata budaya sape sono’ dalam kategori the best ten of the year on achievement of tourism development, menerima penghargaan Adipura pada tahun 2010 atas keberhasilannya menjadikan Pamekasan sebagai kota bersih, tertib dan asri. Pada kepeminpinan Kholilurrahman ini juga berhasil mengantarkan Persepam masuk ke devisi utama PSSI, satu-satunya tim sepak bola di Madura.

Pada tahun 2010 meraih penghargaan atas keberhasilan Pamekasan sebagai kabupaten peduli anak. Lalu penghargaan dari presiden RI pada tahun 2010 atas terbitnya peraturan daerah tentang akte kelahiran bebas bea. Pada Juli 2010 meneriman penghargaan atas prestasinya di bidang pengembangan kelurahan sadar hukum

Penghargaan Satya Lencana Wira Karya dari presiden RI atas keberhasilan meningkatkan kehidupan masyarakat pamekasan yang sejahtera dan terlepas dari keterbelakangan sosial melalui program peningkatan mutu pendidikan, ekonomi, kesehatan, infrastruktur, social budaya dan penyelenggaraaan pemerintahan yang baik dirih pada awal tahun 2011.

Dan pada tahun ini pula Pamekasan meraih penghargaan wira karya bidang pertanian dari presiden atas prestasi nasional Kelompok Tani Jaya Makmur desa Dempo Timur untuk komoditas bawang merah. Lalu penghargaan Pramadana Utama Nugraha dari presiden RI sebagai kabupatan penggerak koperasi diraih pada tahun 2011.

Pada tahun ini 2012 penghargaan yang diraih Pamekasan antara lain Satya Bhakti Husada dari presiden atas kepedulian terhadap kesehatan. Penghargaan Adi Bhakti Mina Bahari dari Menteri Kelautan dan Perikanan atas keberhasilan kelompok Mitra Bahari Desa Tanjung Pademawu atas keberhasilannya meraih juara pertama pengembangan budidaya rumput laut.

Kholilurrahman dan Kadarisman juga berhasi menjadikan Pamekasan sebagai kabupaten pendidikan yang diresmikan oleh Menteri Pendidikanan Nasional akhir tahun 2010 yang dibuktikan dengan berbagia prestasi siswa-siswi Pamekasan dalam berbagai olimpiade tingkat provinsi, nasional, Asia dan internasioanal, diantaranya Sohibul Maromi, Ali Ihsanul Qauli, Alyssa Diva Mustika, Hammas, Moh Yamin dan lainnya. Pamekasan juga berhasil mengantarkan para santrinya meraih kejuaraan MTQ dan berbagai lomba keagamaan lainnya di tingkat nasional dan internasional

Dibidang seni budaya berhasil mengantarkan Pamekasan meraih prestasi diantaranya festival lagu pop daerah, peñata musik dan karya tari terbaik atas nama Sanggar Putra Meonk, baca puisi atas nama Cendekia Krakarsa, pawai budaya, teater dan lainnya dalam berbagai kejuaraan di tingkat provinsi dan nasional. Di bidang olah raga berhasil meraih prestasi berbagai cabang olah raga diantaranya pencak silat, catur, tenis meja, atletik, karate dalam kejuaaran tingkat provinsi, nasional dan internasional.

Di bidang peternakan Pamekasan meraih juara I nasional kelompok tani Sri Kuning 2008, tahun 2009 Puskesmas Pakong juara I Jawa Timur, Laboratorium Panglegur juara III Jawa Timur. Tahun 2010 juara III lomba medis veteriner, juara I paramedic veteriner, juara 2 Jawa Timur lomba kelompok tani kembang kuning bidang ternak sapi potong desa Lancar Larangan. Tahun 2011 juara 1 Jawa Timur inseminator di daerah introduksi, dan juara 3 national paramedic veteriner.

Kholilurrahman dalam sambutannya mengatakan, bahwa semua prestasi yang diraihnya adalah hasil dukungan semua elemen masyarakat. Dia mengajak agar perestasi itu dipertahankan dan ditingkatkan pada masa yang akan datang. Dia juga menegaskan bahwa Pamekasan selain dikenal sebagai kota agamis dengan Gerbang Salam namun juga peduli untuk mengembangkan seni budaya yang sesuai dengan kultul masyarakat Pamekasan. (mas)

Sumber: Surabaya Post, Senin, 19/03/2012

Label: , , , ,

'Gatean' Tumbuhkan Semangat Gotong Royong


SP/Masdawi Dahlan
Makanan dan buah yang siap dihidangkan

Kegiatan tradisi keagamaan gatean yang digelar Pemkab Pamekasan, Minggu (26/2) kemarin cukup meriah. Betapa tidak, tradisi tahunan yang digelar dalam memeriahkan Maulid Nabi Muhammad SAW ini selain diikuti oleh seluruh karyawan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Pamekasan, juga diikuti oleh masyarakat umum yang menyaksiklan acara ini.

Gatean berasal dari bahasa Madura, yang artinya semangat untuk berpartisipasi dan bekerjasama. Dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, ada tradisi umat Islam Pamekasan zaman dahulu, yakni umat Islam dalam memperingati Maulid Nabi dengan bergotong royong menyediakan makanan dan buah buahan yang dibawa ke masjid atau rumah kiai.

Langkah ini dilakukan sebagai pengganti karena tidak semua umat Islam bisa menggelar sendiri acara peringatan maulid. Gantinya peringatan maulid dipusatkan di masjid. Umat Islam menyumbang sebagian makanan dan buah buahan dibawa ke masjid yang tengah melaksanakan peringatan maulid. Di masjid itulah lalu makanan dan buah itu juga dimakan bersamaaan dengan para undangan dan tamu lainnya.

Peringatan gatean yang dilaksanakan Minggu kemarin merupakan yang kedua kalinya digelar oleh Pemkab Pamekasan. Pertama dilakukan pada Maulid tahun 2011 lalu. Tempatnya dilaksanakan di areal monumen Arek Lancor. Karena dilaksanakan di tengah-tengah kota, maka kegiatan keagamaan ini banyak disaksikan oleh masyarakat sekitar maupun orang luar Pamekasan yang melintas dikota Pamekasan.

Seluruh instansi di lingkungan Pemkab Pamekasan mengirim satu regu karyawannya untuk hadir mengikuti ritual Gatean ini. Jumlahnya mencapai 80 kelompok. Bahkan dari instansi pemerintah lainnya, seperti dari Kantor Kementerian Agama dan Pengadilan Agama Pamekasan juga hadir mengikutsertakan karyawannya.

Semua kelompok peserta gatean masuk di arena Monumen Arek Lancor dari jalur yang berbeda. Ada yang masuk dari arah timur, dari arah barat dan arah selatan. Mereka berbaris rapi menggunakan pakaian adat yang bernuansa Islami. Mereka membawa aneka ragam makanan dan buah buahan, ada yang dibawa becak ada yang dibawa kendaraan mobil terbuka.

Yang tak kalah menariknya bersamaan dengan rombongan peserta gatean ini ada juga yang membawa hiburan seperti hadrah. Para peserta kirab gatean ini juga tak lupa ikut berjoget mengiringi irama hadrah, sehingga menambah suasana meriahnya acara Gatean tersebut.

Bupati Pamekasan Khalilurrahman dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Bupati Kadarisman Sastrodiwirjo mengatakan, bahwa sengaja Pemkab Pamekasan menggalakkan tradisi Gatean ini karena tradisi itu merupakan tradisi leluhur umat Islam Pamekasan dan Madura pada umumnya yang bernilai baik dan layak dilestarikan.

Gatean ini memupuk semangat gotong royong. Bukan hanya acara seremonial Maulid Nabi saja namun juga bermakna memotivasi semangat hidup kebersamaan. Sehingga pantas kalau tradisi ini kita hidupkan kembali tiap tahun, sebagai bagian dari tradisi khas keagamaan Pamekasan yang bernilai positif,” katanya. (mas)

Sumber: Surabaya Post, Selasa, 28/02/2012

Label: , , , , , ,

Buku "Tembang Macapat Madhura"

Sarat Makna, Butuh Konsentrasi dan Keseriusan

Macapat adalah salah satu salah satu kesenian tradisional. Seni membaca tembang yang berasal dari tanah Jawa ini juga berkembang sampai ke Pulau Madura. Namun, kini mulai terpinggirkan dan ditinggal masyarakatnya, khususnya di Madura. Mengapa?

Macapat mengandung makna dalam. Dengan mendengarnya, bisa menyejukklan hati. Apalagi jika bisa tahu maknanya, akan sangat berarti dalam kehidupan.

Namun, seiring dengan berkembangnya berbagai musik modern, saat ini seni macapat kurang digemari. Berdendang dengan dengan macapat dianggap kuno atau malah katrok.

Meski dengan peminat sedikit, macapat masih bertahan. Dan tidak menutup kemungkinan orang kota juga menggemari kesenian macapat, meski yang menggemari sebatas kalangan tua. Para anak muda kini lebih suka jenis kesenian yang lebih atraktif. Seperti band, tari-tarian, hingga dangdut.

Alasannya mudah. Kesenian modern mudah ditiru dan dipahami. Sementara macapat, kata Kadarisman Sastrodiwirjo, banyak membutuhkan konsentrasi dan keseriusan dalam memelajarinya.

"Saya saja sulit memahami tembang-tembang macapat. butuh semangat dan kemauan yang tinggi untuk bisa memahami tembang macapat," katanya saat bedah buku kemarin.

Kadarisman adalah anak dari Oemar Sastrodiwirjo, sang penulis macapat. Wabup Pamekasan yang akrab dipanggil Dadang ini memang dikenal sangat peduli dengan seni budaya Madura.

Layaknya tembang dalam ketoprak, ludruk maupun wayang, macapat juga memiliki berbagai macam tembang. Dalam satu jenis tembang butuh waktu berbulan-bulan agar bisa melantunkannya.

Dengan diluncurkannya buku Tembang Macapat Madhura karya Oemar Sastrodiwirjo ini, diharapkan beberapa guru dapat memelajari dan meneruskannya kepada siswa. Sehingga kesenian macapat dapat mengubah kehidupan generasi muda yang berakhlak mulia.

Kasi Budaya Dinas P dan K Pamekasan Khalifaturrahman mengatakan, peluncuran buku Tembang Macapat Madhura merupakan suatu pelestarian kesenian budaya Madura, khususnya di Pamekasan. Dengan buku ini nantinya diharapkan generasi sekarang bisa merasakan hasil karya kuno yang sarat dengan makna.

Peluncuran buku ini dihadiri budayawan Zawawi Imron. Ia mengatakan, dulu, walaupun sudah tua, (alm) Oemar Sastrodiwirjo tetap merampungkan buku Parebhasan Ban Saloka Madhura juga buku Tembhang Macapat. "Dengan hadirnya buku ini, kita diharapkan dapat belajar kepada Oemar Sastrodiwirjo. Tentunya akan lebih bahagia jika kita kenal dengan Oemar Sastrodiwirjo," katanya.

Dia menjelaskan, zaman dulu mamaca merupakan kesenangan yang utama. Selain menyenangkan juga dapat menghilangkan kesusahan hidup. Tembang-tembang itu bisa diambil oleh setiap orang yang halus budi pekertinya. Apa saja yang dapat diambil dari tembang itu, dapat dijadikan sebagai langkah dalam kehidupan.

"Jadi, bisa diucapkan untuk perjalanan hidup penuh kesempurnaan dunia dan akhirat," katanya. (HARISANDI SAVARI)

Sumber: Jawa Pos, Senin, 21 Juli 2008

Label: , , , , ,