'Gatean' Tumbuhkan Semangat Gotong Royong


SP/Masdawi Dahlan
Makanan dan buah yang siap dihidangkan

Kegiatan tradisi keagamaan gatean yang digelar Pemkab Pamekasan, Minggu (26/2) kemarin cukup meriah. Betapa tidak, tradisi tahunan yang digelar dalam memeriahkan Maulid Nabi Muhammad SAW ini selain diikuti oleh seluruh karyawan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Pamekasan, juga diikuti oleh masyarakat umum yang menyaksiklan acara ini.

Gatean berasal dari bahasa Madura, yang artinya semangat untuk berpartisipasi dan bekerjasama. Dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, ada tradisi umat Islam Pamekasan zaman dahulu, yakni umat Islam dalam memperingati Maulid Nabi dengan bergotong royong menyediakan makanan dan buah buahan yang dibawa ke masjid atau rumah kiai.

Langkah ini dilakukan sebagai pengganti karena tidak semua umat Islam bisa menggelar sendiri acara peringatan maulid. Gantinya peringatan maulid dipusatkan di masjid. Umat Islam menyumbang sebagian makanan dan buah buahan dibawa ke masjid yang tengah melaksanakan peringatan maulid. Di masjid itulah lalu makanan dan buah itu juga dimakan bersamaaan dengan para undangan dan tamu lainnya.

Peringatan gatean yang dilaksanakan Minggu kemarin merupakan yang kedua kalinya digelar oleh Pemkab Pamekasan. Pertama dilakukan pada Maulid tahun 2011 lalu. Tempatnya dilaksanakan di areal monumen Arek Lancor. Karena dilaksanakan di tengah-tengah kota, maka kegiatan keagamaan ini banyak disaksikan oleh masyarakat sekitar maupun orang luar Pamekasan yang melintas dikota Pamekasan.

Seluruh instansi di lingkungan Pemkab Pamekasan mengirim satu regu karyawannya untuk hadir mengikuti ritual Gatean ini. Jumlahnya mencapai 80 kelompok. Bahkan dari instansi pemerintah lainnya, seperti dari Kantor Kementerian Agama dan Pengadilan Agama Pamekasan juga hadir mengikutsertakan karyawannya.

Semua kelompok peserta gatean masuk di arena Monumen Arek Lancor dari jalur yang berbeda. Ada yang masuk dari arah timur, dari arah barat dan arah selatan. Mereka berbaris rapi menggunakan pakaian adat yang bernuansa Islami. Mereka membawa aneka ragam makanan dan buah buahan, ada yang dibawa becak ada yang dibawa kendaraan mobil terbuka.

Yang tak kalah menariknya bersamaan dengan rombongan peserta gatean ini ada juga yang membawa hiburan seperti hadrah. Para peserta kirab gatean ini juga tak lupa ikut berjoget mengiringi irama hadrah, sehingga menambah suasana meriahnya acara Gatean tersebut.

Bupati Pamekasan Khalilurrahman dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Bupati Kadarisman Sastrodiwirjo mengatakan, bahwa sengaja Pemkab Pamekasan menggalakkan tradisi Gatean ini karena tradisi itu merupakan tradisi leluhur umat Islam Pamekasan dan Madura pada umumnya yang bernilai baik dan layak dilestarikan.

Gatean ini memupuk semangat gotong royong. Bukan hanya acara seremonial Maulid Nabi saja namun juga bermakna memotivasi semangat hidup kebersamaan. Sehingga pantas kalau tradisi ini kita hidupkan kembali tiap tahun, sebagai bagian dari tradisi khas keagamaan Pamekasan yang bernilai positif,” katanya. (mas)

Sumber: Surabaya Post, Selasa, 28/02/2012

Label: , , , , , ,