Demo Mahasiswa Unira Berakhir Ricuh
Unjuk rasa yang digelar para aktivis mahasiswa Univeristas Madura (Unira) di halaman kampus mereka di Jalan Raya Panglegur, Kamis, berakhir ricuh.
Mereka terlibat saling jotos dengan petugas keamanan kampus dan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang berupaya menghalangi kegiatan mahasiswa melakukan pembakaran ban bekas di halaman kampus saat aksi berlangsung.
Saat itu juga mahasiswa langsung menyerang pengurus BEM dan petugas keamanana kampus, setelah sebelumnya terlibat aksi saling dorong. Beberapa kali petugas keamanan terkena pukulan mahasiswa di bagian kepala demikian juga dengan pengurus BEM.
Keicuran aksi yang dilakukan mahasiswa Unira menuntut kejelasan akreditasi sejumlah jurusan, seperti jurusan Akuntansi dan Teknik Informatika ini berakhir setelah sejumlah petugas keamanan dari Mapolres Pamekasan tiba di kampus guna mengamankan jalankan unjuk rasa.
Unjuk rasa yang digelar mahasiswa Unira kali ini merupakan kali kedua. Pada Rabu (6/1), puluhan aktivis mahasiswa juga menggelar unjuk rasa dengan menyegel kantor sekretariat bersama (Sekber) kampus Unira yang merupakan tempat berkumpulnya para aktivis BEM.
Dalam aksi yang digelar Rabu kemarin itu mahasiswa juga melakukan penyegelan Sekber dan melumuri lumpur dengan alasan mereka sangat kecewa terhadap pengurus BEM karena telah menjadikan tempat sekretariatnya sebagai tempat berbuat maksiat.
Saat ini pihak rektorat masih berupaya melakukan komunikasi dengan sejumlah korlap aksi untuk melakukan dialog dengan pengunjuk rasa.
"Kami menyayangkan kericuhan ini terjadi. Padahal semestinya bisa dilakukan dengan cara dialog bukan dengan kekerasan seperti ini," kata Pembantu Rektor Universitas Madura, Rozik.
Sumber: Antara Jatim, Kamis, 07 Jan 2010
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda