Remaja Beradegan Hot di Obyek Wisata

Di Lokasi Malu-Malu, Sepanjang Akses Masuk Vulgar

Dugagan bisnis esek-esek di Kota Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami (Gerbang Salam) telah menjadi rahasia umum. Mulai dari yang melibatkan mucikari hingga kalangan putih abu-abu (pelajar). Bahkan, di sejumlah tempat wisata mulai menjadi lokasi favorit untuk berbuat mesum.

PAMEKASAN termasuk kota paling ketat jika dibanding tiga kabupaten lainnya yang ada di Madura. Selain mempunyai ikon Gerbang Salam, untuk menggelar hiburan harus melalui beberapa tahap, tentunya tidak membawa unsur maksiat.

Namun, fakta di lapangan tidak berbanding lurus dengan jargon dan keinginan pemkab, termasuk para ulama. Buktinya, masih banyak praktik maksiat yang secara kasat mata terjadi terutama di sejumlah tempat pariwisata.

Di dua tempat wisata pantai yang ada di Pamekasan, misalnya (Jumiang dan Talang Siring), hampir setiap saat pasangan muda-mudi memanfaatkan lokasi wisata untuk melepas hasrat birahinya. Di pantai Jumiang, Desa Tanjung Kecamatan Pademawu, para pelancong yang hanya ingin bercinta di tepi pantai, rata-rata memanfaatkan gazebo yang ada. Mereka, menggunakan tembok sebagai penghalang bagi pengunjung lainnya.

"Malu-malu, apalagi sambil dilihat. Tapi, sekilas mereka langsung beraksi lagi (berbuat mesum). Namun, perbuatan mereka masih sebatas ciuman, pelukan dan raba-raba," kata Achmad Taufik, salah satu pengunjung.

Bukan hanya di Jumiang. Sepanjang akses masuk Pantai Talang Siring, Kecamatan Larangan, persisnya dari arah selatan, terkesan menjadi lokasi pasangan muda-mudi berpacaran. Sebab, mereka dengan bebas berpelukan dan berciuman di tepi jalan raya tersebut. Bahkan, saat koran ini mengambil gambar secara tersembunyi dan memperhatikan aksinya, mereka hanya tersenyum seola-olah tidak terjadi apa-apa.

Aksi mesum mereka bertahap, mulai pegangan tangan, cium pipi, berpelukan, lalu berpagutan ciuman bibir hingga salah satu tangan mereka menyelinap ke organ tubuh yang sensitif. "Sudah biasa itu (pacaran di pinggir jalan)," kata salah seorang pengarit rumput yang melintas di lokasi.

Sebelumnya, Kabid Pariwisata Disperindag Lukmanul Al Hakim menegaskan, pihaknya bertekad akan mengembangkan pariwisata. Dia menilai pariwisata merupakan salah satu faktor keberhasilan pembangunan. "Saya mengharap peran serta masyarakat menjaga ketertiban. Sehingga, lokasi tersebut tidak dimanfaatkan untuk berbuat mesum oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," pungkasnya. (NADI MULYADI)

Sumber: Jawa Pos, Selasa, 29 Desember 2009




Label: , , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda