Perseba Bangkalan Kampiun

Perseba Bangkalan menahbiskan diri sebagai kampiun Liga Remaja Nasional U-18. Dalam laga final di Gelora Delta Sidoarjo kemarin sore (22/12), mereka mengalahkan tim sesama Jatim Persema Malang dengan skor 2-1 (1-0). Dengan kemenangan tersebut, Jawa Timur menunjukkan dominasinya di pentas Liga Remaja nasional sejak 2006.

Selain itu, kemenangan Perseba tersebut kian memantapkan pembinaan kelompok umur di Jatim di kompetisi nasional. Sebelumnya, tim U-15 Jatim juga menjuarai kompetisi nasional Piala Medco.

Pada pertandingan final kemarin, Perseba dan Persema tampil ngotot sejak menit pertama. Baru lima menit pertandingan berjalan, pemain Persema Leo Andi Ardiles sudah mengancam gawang Perseba lewat tendangan kerasnya dari luar kotak penalti. Beruntung penjaga gawang Perseba Renantha berhasil menyergap bola.

Tak mau kalah, Rafsanjani dkk juga beberapa kali mengancam gawang Persema yang dikawal Abdus Syukur.

Serangan cepat melalui sayap yang dibangun tim kebanggaan kota Bangkalan itu akhirnya membuahkan gol pada menit ke-20. Umpan terarah M.Arsyad dari sisi kiri pertahanan Persema disambar dengan cepat oleh Imam Baihaqi. Sontekan keras kaki kanannya membuat Perseba unggul 1-0. Gol tersebut ternyata membuat mental Persema jatuh. Hingga babak pertama berakhir, Persema tak sekalipun lagi mengancam lini pertahanan Laskar Suramadu Muda. Serangan Leo Andi Ardiles dkk selalu kandas di lini tengah Perseba.

Di babak kedua, Perseba makin gencar melakukan serangan. Pada menit ke-48, Kiki -sapaan Imam Baihaqi- membuat Kacongmania -julukan suporter Perseba- berteriak kegirangan. Lewat tendangan bebas yang cantik, Kiki berhasil mencetak gol kedua.

Setelah unggul dua gol, Perseba makin meningkatkan serangan. Persema hanya mampu bertahan sambil sesekali melakukan serangan balik. Gol hiburan bagi Persema lahir pada menit ke-88 oleh Muhammad Kholil. Gol ini tercipta kala pemain Perseba terlalu asyik menyerang hingga melupakan pertahanan mereka.

Para pemain Perseba berlari kegirangan ke pinggir lapangan saat peluit tanda berakhirnya pertandingan ditiup wasit Kelik Purwanto. Mereka berebut memeluk pelatih Avip Subarkah dan manajer Ram Halili. "Luar biasa. Kerja keras anak-anak selama satu tahun kemarin terbayar lunas," ungkap Avip Subarkah.

Mantan stopper Assyabaab Salim Grup Surabaya itu menginstruksi anak didiknya untuk melakukan pressing ketat dan permainan cepat. "Saya tahu Persema kelelahan setelah mengalahkan Bandung (Persib) lewat adu penalti semalam (21/12)," paparnya.

Manajer Perseba Ram Halili menyatakan gelar juara ini dipersembahkan untuk seluruh warga Bangkalan.

Pelatih Persema Edy Sutrisno secara sportif mengakui kekalahan timnya. "Anak-anak Bangkalan menampilkan permainan yang luar biasa," ungkapnya tulus.

Manajer Persema Titis Shinta Dewi pun mengacungkan jempol untuk semangat ditunjukkan para pemain Malang. "Meski lelah dan masa istirahat kurang, anak-anak mampu memberikan perlawanan," kata dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang tersebut.

Ketua Komite Kompetisi PSSI H Soebardi merasa berbangga dengan kemenangan Perseba Bangkalan. "Ini menandakan bahwa pusat persepakbolaan Indonesia bukan hanya di Jakarta, Surabaya, Malang. Jadi, mulai saat ini Bangkalan harus dicatat sebagai salah satu daerah berpotensi," ujar pria asal Jogja itu. (dra/ko)

Sumber: Jawa Pos, Rabu, 23 Desember 2009

Label: , , ,

Bagi Sembako, Baca Puisi, dan Teatrikal

Dalam rangka memperingati Hari Ibu, mahasiswi dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumenep membagi sembako dan bunga, serta membawa puisi dan menggelar aksi teatrikal, Selasa (22/12).

Sambil membawa spanduk berwarna merah bertulisan “Untukmu Pahlawanku, Ibu”, para aktivis PMII membagikan 50 bingkisan berisi beras dan mi instan pada para pengemis di Taman Adipura, Kota Sumenep, dan di depan Masjid Agung, Jl Trunojoyo. Aktivis PMII juga berorasi dan membaca puisi Hentikan Kekerasan pada Kaum Ibu, Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu, serta Hormati dan Sayangi Ibu.

Korlap aksi, Rina Askiawati, mengatakan, peringatan Hari Ibu dijadikan salah satu momentum kepekaan terhadap sesama. ”Kita tidak mungkin melupakan perjuangan para ibu. Kami tahu kaum ibu di Sumenep sebagian besar masih berada di bawah garis kemiskinan. Itu terbukti dengan banyaknya perempuan menjadi pengemis di Sumenep,” terang Rina, ketika berorasi di depan Taman Adipura.

Sedangkan aktivis Korps HMI Wanita (Kohati) membagi bunga dan selebaran bertulisan “Selamat Hari Ibu”.kepada pengguna jalan di sepanjang Jl Trunojoyo dan kepada anggota DPRD Sumenep, di antaranya Badrul Aini dan A. Mawardi Djazuli. Korlap aksi, Nurul Qomariyah, mengatakan, pemberian bunga merupakan simbol lemah-lembut seorang ibu.

”Kita ingin menyampaikan pesan melalui bunga ini, agar tidak melakukan diskriminasi terhadap ibu yang telah memperjuangkan kita semua,” katanya.

Sementara itu, HMI Bangkalan menggelar aksi teaterikal di perempatan sebelah utara alun-alun, selain juga membagi bunga pada penggunan jalan. Korlap aksi Bety Wirandhani dalam orasinya mengimbau masyarakat agar menghargai peran penting kaum ibu. Ia juga mengharapkan pemerintah memperhatikan kaum ibu. “Misalnya memberikan solusi dalam mengatasi persoalan kesehatan kaum ibu. Terutama pada kesehatan reproduksi perempuan agar menjadi lebih baik,” katanya. (iir/kas)

Sumber: Surabaya Post, Rabu, 23 Desember 2009

Label: , , , , ,