Produksi Jamu Tradisional Madura yang Tetap Bertahan

Jamu Perkasa dan Perawatan Jadi Andalan

JAMU tradisional Madura lekat dengan hubungan pasangan suami istri (pasutri) dan keharmonisan keluarga. Sejumlah pembuat jamu yang ditemui koran ini hanya membuat jamu yang berkhasiat untuk menjaga hubungan seks. Jarang jamu tradisional Madura untuk mengobati penyakit kanker atau diabetes.

Hampir semua pembuat jamu tradisional membuat jamu yang serupa. Seperti, menambah gairah seks laki-laki, mencegah ejakulasi prematur, keputihan, dan mengencangkan otot-otot kewanitaan. Khasiat sama lainnya, menambah nafsu makan dan jamu perawatan wanita sehabis masa melahirkan.

Penamaan jamu juga memiliki kemiripan. Misalnya, jamu yang berkhasiat untuk mengencangkan otot-otot kewanitaan diberi nama Galian Rapet, untuk mengecilkan perut diberi nama Galian Singset, sedangkan untuk menambah gairah seks laki-laki diberi nama Perkasa Lelaki.

Tiga orang ahli pembuat jamu yang ditemui koran ini di wilayah Bangkalan produk unggulannya berbeda. Siti Maryam yang memiliki kios jamu di Jalan Moh.Toha mengatakan, konsumennya banyak menyukai jamu untuk keperkasaan lelaki buatannya. "Kalau di sini banyak yang membeli Perkasa Lelaki," ujarnya.

Maryam memasarkan produk jamunya di wilayah lokal Madura. "Di lokal saja. Bagaimana sampai keluar kalau modalnya hanya sedikit dan pinjam di bank," ujarnya yang mengaku tidak mendapat bantuan dari pemerintah.

Ny Moh. Sholeh, salah satu ahli pembuat jamu tradisional lainnya mengaku tidak pernah membuat jamu untuk beberapa penyakit seperti diabetes, kanker, dan lainnya. Ramuan yang diterima dari neneknya semua berhubungan dengan perawatan pasangan suami istri. "Jamu yang dibuat bukan untuk menyembuhkan, melainkan untuk perawatan," ujarnya.

Mengapa hanya memproduksi jamu dengan khasiat itu? Pemilik jamu dengan produk unggulan Galian Rapet dan Perkasa Lelaki itu mengatakan, dulu jarang orang yang mengetahui dan kena penyakit diabetes, kanker, dan sebagainya.

"Selain itu, jamu yang berkhasiat untuk menyembuhkan harus diuji klinis terlebih dahulu. Padahal, biayanya sangat mahal," ujarnya.

Produksi jamu Ny Moh. Sholeh hampir semua berurusan dengan hubungan pasutri. Menurut dia, jika perempuan menjaga dan merawat dirinya, maka pasangannya tidak akan meninggalkan. "Dari dalam dirawat dengan menggunakan jamu, dari luar menggunakan bedak, lulur, dan parfum, nanti basuhnya pakai sabun jamu. Kalau seperti itu, kamarku adalah surgaku," ujarnya.

Mengenai pemasaran jamu, Ny Moh. Sholeh mengaku mendapat pesanan sampai ke luar Madura. Sedangkan untuk sabun produksinya sudah merambah ke luar negeri. "Kalau sabun sampai ke Jepang, Korea, dan Taiwan. Sedangkan untuk jamunya pesanan banyak datang dari luar Madura seperti Jakarta, Kalimantan, dan daerah lainnya," ujarnya.

Rokayyah, salah seorang pembuat jamu yang bekerja pada pengusaha jamu Ny Badriyah, mengatakan, produk unggulannya adalah Galian Rapet dan Perut Kecil. Belum lama ini Ny Badriyah mendapat pesanan untuk membuat 200 kilogram jamu Perut Kecil dari Arab Saudi. "Ummi (Ny Badriyah, Red) sedang ke Surabaya. Setelah ngirim pesanan yang ke Arab, mampir di rumah anaknya di Surabaya," ujarnya.

Ditanya mengenai apa saja racikan ramuan tersebut, Rokayyah mengaku hanya Ny Badriyah yang tahu. "Saya hanya mengolah. Racikan yang dibuat Ummi. Racikannya kan rahasia," ujarnya. (rif/mat)

Suber: Jawa Pos, Senin, 29 Maret 2010

Label: , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda