Sistem Belajar Mengajar Mengadopsi Pesantren

Dalam kesehariannya, kurikulum yang diberikan pada siswa MTs Chairuddiniyah lebih banyak memadukan antara ilmu dunia dan akhirat secara berimbang.

Meski baru berdiri dua kelas, yakni kelas I sekitar 23 siswa dan kelas II 28 siswa, kualitas belajar mengajar di MTs Chairuddiniyah, Desa Trogan Arok, Kecamatan Burneh,Bangkalan, tidak kalah dengan MTs yang lain.

Sistem belajar mengajar, secara garis besar lebih mengadopsi pondok pesantren. Maklum,sang pendiri KH Ahmad Chairuddin (Kyai Sama') berbasis santri. Salah satu kebiasaan yang diterapkan, sebelum masuk kelas terlebih dahulu salat duha di masjid yang jaraknya hanya sekitar 100 meter,sebelah selatan ruang kelas. Demikian juga saat memasuki waktu salat zuhur, semua guru dan murid diwajibkan untuk melakukan salat berjamaah, yang kemudian dilanjutkan dengan istigasah.Bahkan, dua kali dalam seminggu, siswa juga dibekali dengan ngajikitab kuning.

"Untuk libur, kami tetapkan pada hari Jumat,karena pada hari itu lebih banyak ditujukan untuk ibadah," ujar Kepala Sekolah MTs Chairuddiniyah H Abdul Ghaffar Ali kemarin. Meski dengan sarana dan prasarana yang cukup pas-pasan, keberadaan MTs Chairuddiniyah juga mengedepankan live skill (pengetahuan kehidupan), di antaranya dengan mendidik siswa untuk bisa berinteraksi dengan warga sekitar yang mayoritas bekerja sebagai petani dan peternak kerbau.

MTs juga membekali siswa dengan masalah pertanian dan peternakan. Bahkan, siswa juga sering diajari untuk masak nasi dan sayur.Selanjutnya, hasil masakan siswa dimakan dan dinikmati bersama-sama. Ghaffar sendiri menjelaskan, meskipun banyak biaya operasional yang telah dikeluarkan, dia mengaku tidak pernah kesulitan dalam menggratiskan biaya sekolah. Bahkan, seragam yang dikenakan dan buku diberikan secara gratis.

"Kami juga mendapat biaya operasional sekolah (BOS) sehingga cukup meringankan beban kami," tambah Ghaffar. Sesulit apapun, baik itu masalah dana dan minat siswa, seluruh jajaran pengurus dan dewan guru MTs Chairuddiniyah tetap bertekat akan memberikan pelayanan dan prestasi yang terbaik. "Dengan kondisi yang serba minim, kami semua tidak akan pernah luntur dalam menegakkan dan menularkan ilmu terhadap anak didik," ujar Wakasek Kesiswaan MTs Chairuddiniyah Saprawi Saputra Jaya, yang sudah mengabdi sejak awal berdiri. (subairi)

Sumber: Seputar Indonesia, Thursday, 01 May 2008

Label: , , ,

1 Komentar:

Pada 28 Januari 2020 pukul 23.58 , Blogger Unknown mengatakan...

Sukses selalu Mts Chairuddiniyah

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda