Target Gagal, Tapi Juara Umum

Target IPSI Bangkalan mendulang 3 emas dalam Sirkuit Pencak Silat Piala Gubernur 2008 Grup IV gagal. Pasalnya, tuan rumah hanya sanggup ’melahap’ 2 medali emas.

Pada partai Puncak yang dimulai sejak pagi hari teresebut, berakhir kemarin siang (6/4). Delapan Kabupaten dan Kota yang tergabung dalam group IV itu, bertarung mati-matian untuk meraih medali emas.

Sedangkan, babak grand final tersebut tidak sesuai dengan jadwal yang diagendakan sebelumnya, yakni penutupan event tersebut maju sehari dari jadwal semula. "Ya kita mengikuti alur, kan peserta tidak sesuai yang kita jadwalkan pada awalnya, prediksi awal sekitar 100 lebih, ternyata hanya 43 pesilat yang ambil bagian," tutur M. Zulkifli ketua IPSI Pengcab Bangkalan.

Tujuh pesilat tuan rumah yang melaju ke partai final, hanya 2 pesilatnya yang mampu menjungkalkan lawan-lawannya yakni, Catur Mulyo Wibowo (kelas A putra) dan Abdullah Zaenal M (kelas B putra). Sedang, 5 pesilat lainnya harus puas menjadi runner up dengan medali peraknya, termasuk pesilat andalan utamanya As’ary Risa.

Sementara itu, rangkaian kekalahan pesilat tuan rumah yang berlangsung di GOR SAKA tersebut, diawali kekalahan tipis (2-3) Fitriatus Solihah yang turun di kelas D putrid dari pesilat andalan Ngawi Febri Rina. Bahkan tim official kontingen Bangkalan terlihat tercengang ketika dewan juri memutuskan pesilat Bangkalan kalah.

"Seakan-akan hati ini tidak terima mas, partai sangat sengit namun entah kenapa fitria masih kalah, apalagi kalah satu poin lagi" ujar Manajer Kontingen IPSI Bangkalan Deddy Suswanto

ternyata tidak cukup disitu, setelah kegagalan Fitriatus meraih emas, dewi fortuna nampaknya masih menjauh dari kubu Bangkalan. Raudatul Maiti Nuroh yang turun di partai final kelas A-putri harus bertekuk lutut di hadapan pesilat Kota Pasuruan Jazilah, dengan skor telak 0-5.

Lagi-lagi kemampuan pesilat Bangkalan harus diasah kembali kehebatan dan kelincahannya, terbukti, Eilfad Ikmal Hadi yang turun di kelas F-Putra harus mengakui ketangguhan pesilat asal Kabupaten Mojokerto, Moh. Firnadi (0-5).

Kekalahan yang paling menyakitkan ketika pesilat andalan Bangkalan yakni Asyari Rysa yang turun di kelas C-putra kalah tipis 2-3 dari pesilat Trenggalek, Mufarodin. Dalam partai yang berlansung seru dan menegangkan tersebut, Asyari sempat unggul hingga menit akhir babak ketiga.

Posisi unggul poin, pesilat yang sering mewakili IPSI Bangkalan ke kancah Regional dan Nasional tersebut mengambil strategi bertahan dengan berupaya selalu menghindar. Namun, strategi di mamfaatkan lawan dengan melakukan serangan membabi buta baik dengan tendangan dan pukulannya. Naas, beberapa detik menjelang bubaran, Asyari terjatuh setelah terkena tendangan lawan.

"Saya nyesel mas, saya kehilangan konsentrasi. Saya pikir sudah menang jadi saya menghindar, mamfaatkan waktu. Saya mohon maaf bagi masyarakat Bangkalan karena telah gagal mempersembahkan emas" pinta Asyari dengan mata berkaca-kaca setelah laga final kemarin.

Meskipun, medali emas yang diperoleh tidak sesuai target, jajaran pengcab IPSI dan insane silat Bangkalan dapat berbangga hati. Pasalnya, kontingen Silat bangkalan mampu keluar sebagai juara Umum, yakni, dengan memperoleh 27 poin, diatas Kabupaten Mojokerto yang hanya mampu memperoleh 17 poin.

Menanggapi hasil akhir yang diraih kontingan IPSI Bangkalan, manajer tim Deddy Suswanto katakana, perjuangan anak asuhnya sudah dilakukan secara maksimal. Dan -sambungnya, Faktor keberuntungan menjadi salah satu faktor kegagalan meraih target tiga emas.

"Kita kurang beruntung, di partai final Bangkalan menempatkan pesilat terbanyak. Namun cuma dua emas yang berhasil kita gondol," ujar Deddy dengan nada lesu. "Tapi bagaimanpun juga kita bersyukur acara terlaksana dengan sukses meskipun ada sedikit kendala, namun bisa kita atasi," timpal ketua IPSI Bangkalan M. Zulkifli. (c1/ed)

Sumber: Jawa Pos, Senin, 07 Apr 2008

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda