Pondok Pesantren Al Is’af di Dusun Kalabaan

Sengaja Pilih Nama Ponpes yang Berarti Ambulan

Tak banyak pesantren yang bertahan dengan metode salaf murni. Satu di antaranya adalah Pondok Pesantren (Ponpes) Al Is’af Sumenep. Di ponpes ini, dari berdirinya hingga kini tetap eksis dengan model klasikal.

Keberadaan ponpes ini sudah cukup dikenal masyarakat luas. Namun di kalangan masyarakat muslim Madura, nama Ponpes Al Is’af lebih akrab dengan sebutan Pesantren Kalabaan. Ini merujuk dari nama dusun dimana ponpes ini berada.

"Orang sudah biasa menyebut Pesantren Kalabaan, ketimbang Al Is’af. Mungkin karena orang Madura yang lebih gampang menyebut daerah," kata salah satu pengasuh Pesantren Al Is’af, KH Jurjis Muzammil, kepada koran ini.

Selain nama pesantren dikenal dengan nama dusunnya, penamaan pesantren Al Is’af ini juga mengundang tanda tanya. Karena definisi Al Is’af sendiri adalah Ambulan. Koran ini heran kenapa pesantren ini dinamai ambulan.

Ternyata, nama ambulan itu memiliki filosofi cukup tinggi. Ambulan, menurut penuturan Kiai Jurjis -sapaan KH Jurjis Muzammil, merupakan tempat untuk menampung orang sakit. Sedangkan pesantrennya juga menjadi tempat bagi orang yang membutuhkan pengobatan rohani. "Jadi denotasinya, pesantren itu juga menjadi tempat penyembuhan bagi semua orang yang membutuhkan ilmu agama," katanya.

Diceritakan, nama Al Is’Af tersebut diberikan pendiri pesantren KH Habibullah Rois setelah melalui proses istikharah. Awalnya, pesantren yang berjarak sekitar 40 KM dari Kota Sumenep ini berkembang cukup pesat. Bahkan, saat ini santri yang berguru di pesantren ini jumlahnya sudah mencapai 1.000 orang.

Pesantren yang dibangun tahun 60-an ini memang memiliki corak dan ciri yang berbeda dengan pesantren lainnya. Sebab hingga didirikan hingga kini masih setia menganut metode salaf. Dimana, pelajaran yang diberikan kepada para santrinya murni kitab-kitab ilmu agama. Tak satupun pelajaran umum.

Para santrinya, diarahkan untuk pandai membaca kitab-kitab kuning (kitab berbahasa arab klasik yang tidak berharakat). Mereka dipacu untuk banyak menghafal berbagai macam kitab. Seperti Alfiyah Ibnu Malik, Al-Ajurumiyaj, Safinatunnaja, Zubad dan lainnya.

Pesantren ini juga sangat menekankan penguasaan ilmu alat, seperti nahwu dan sarraf. Secara istiqamah dan optimal, pesantren ini berupaya menjaga nilai-nilai kesalafan yang menjadi trade mark pondok salaf. Sehingga pesantren ini cukup disegani pesantren lain. Karena rata-rata santri produk pesantren ini menguasai pembacaan kitab kuning.

"Pengetahuan tentang agama Islam dan baca kitab kuning wajib fardhu ain. Sehingga kami menekankan santri untuk bisa membaca kitab kuning," ujar Kiai Jurjis kepada koran ini.

Istiqomah dengan metode salaf ini, menurutnya, karena ingin tetap mempertahankan cirinya. Lebih-lebih di Kecamatan Guluk-Guluk yang merupakan basis pondok pesantren ini, berdiri beraneka ragam model pesantren. Namun yang paling banyak adalah pesantren yang memadukan metode salaf dan modern.

"Tapi, ada pula yang benar-benar pesatren modern. Jadi, pesantren kami berusaha menyajikan pesantren salaf murni di Guluk-Guluk," pungkasnya. (A. ZAHRIR RIDLO)

Sumber: Jawa Pos, Jumat, 25 Apr 2008

Label: , ,

5 Komentar:

Pada 19 Juli 2016 pukul 23.53 , Blogger Ismail Abdll mengatakan...

Mas,saya minta alamat pondok pesantren klaba'an yang pengasuhnya KH habib

 
Pada 19 Juli 2016 pukul 23.54 , Blogger Ismail Abdll mengatakan...

Mas,saya minta alamat lengkap + kode pos pondok klaba'an sumenep yang di asuh oleh KH HABIB

 
Pada 19 Juli 2016 pukul 23.54 , Blogger Ismail Abdll mengatakan...

Mas,saya minta alamat lengkap + kode pos pondok klaba'an sumenep yang di asuh oleh KH HABIB

 
Pada 25 Januari 2019 pukul 19.02 , Blogger andalus2021 mengatakan...

PP.Al-is'af Kalabaan Guluk-Guluk Sumenep Madura Jawa Timur.
sekarang diasuh putranya K.LATFAN HABIBIY
Hp.0823-3840-3333

ttd.
Imam Andalus
Hp.082333277724

 
Pada 4 Maret 2024 pukul 01.03 , Anonymous Anonim mengatakan...

Mohon Ma'af Sebelumnya...🙏
Pondok Pesantren AL-IS'AF Mulai Dulu Sampai Sekarang Hanya Dipimpin Oleh Satu Pengasuh (Tidak Ada Kata "Salah Satu Pengasuh")

Pengasuh Yang Pertama KH. MUHAMMAD HABIBULLAH Bin RO'IS BIN IBRAHIM...
Setelah Wafatnya KH. MUHAMMAD HABIBULLAH, Diteruskan (Pengasuh Kedua) Oleh Putranya KH. LATHFAN Bin KH. MUHAMMAD HABIBULLAH...

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda