Warung Rujak Mesum di Desa Kebunan #02
Adik Bu Mar Juga Kelola Empat 'Kamar Khusus'
Kasabaran warga Desa Kebunan tidak bisa ditahan lagi. Setelah melaporkan pemilik warung, Bu Mar, ke Polres Sumenep, warga mengancam akan membakar 'warung daging mentah' itu. Bahkan, rumah Satnawiyah, adik Bu Mar, juga menjadi incaran. Mengapa?
MENCARI nafkah untuk kebutuhan hidup keluarga memang kewajiban. Tapi yang dilakukan Marwiyah alias Bu Mar sungguh memalukan. Istri mantan pensiunan pegawai negeri ini rela melakukan perbuatan melanggar norma untuk mendapatkan uang.
Informasi yang dirangkum koran ini dari warga Desa Kebunan, warung rujak dengan 'kamar khusus mesum' itu dibuka Bu Mar cukup lama, sejak suaminya, Saleh, pensiun. Meski telah diberi peringatan beberapa kali oleh pemerintah desa, Bu Mar tidak menggubris. Para pembeli rujak yang ingin menyewa kamar khusus, terus dilayani.
Mungkin, dengan menyewakan kamar khusus itu Bu Mar tanpa susah payah mendapat banyak duit. Sebab, tiap konsumen yang menyewa kamar ditarik Rp 25 ribu setiap pakai.
Abdurrahman, mantan Kades Kebunan, mengatakan, warga masih mengancam warung itu akan dibakar. Sebab, dikhawatirkan setelah keluar dari tahanan pemilik warung akan membuka lagi warung rujak dengan kamar khususnya itu.
"Sebelumnya warga ngelurug pemilik warung itu agar tidak melayani hal yang seperti itu (sewa tempat mesum, Red), namun tidak lama dibuka lagi," ungkapnya kemarin (17/3).
Selain itu, kata dia, agar dijadikan pelajaran bagi penyedia tempat khusus perbuatan mesum lainnya. Sebab, di Dusun Senmasen juga, saudara Bu Mar, Satnawiya, 45, juga menyediakan sewa 'tempat perbuatan mesum'. Bahkan, tempatnya lebih vulgar dibanding warung milik Bu Mar. Kamar khususnya tidak di warung, tapi di rumahnya. "Dalam waktu dekat ini kami juga akan melaporkan saudaranya yang juga melayani sewa tempat mesum ke Mapolres Sumenep," kata Abdurrahman.
Ketua RT 05/RW 01 Dusun Senmasen, Desa Kebunan, Suharjo, membenarkan jika selain warung Bu Mar, di wilayahnya ada tempat yang sama, yaitu milik Satnawiyah. Di tempat itu menyediakan empat kamar khusus untuk perbuatan mesum.
"Letaknya sekitar 25 meter ke arah barat dari warung Bu Mar. Bahkan, kami sering menemukan obat-obat kuat yang berbau seks di sekitar lokasi," katanya.
Menurut dia, warga mendesak agar tempat itu juga ditutup. Sebab, sebelumnya sekitar 80 warga mendatangi tempat itu minta pemiliknya tidak menyediakan kamar untuk perbuatan mesum. Namun, Satnawiyah tidak menghiraukan desakan warga.
Yang sangat memalukan bagi warga Kebunan, orang yang datang ke tempat itu sering kesasar ke rumah warga yang lain. "Bukan hanya satu kali atau dua kali Mas. Orang yang mau menyewa sering salah masuk ke rumah warga yang lain dan langsung bilang mau menyewa kamar," ungkapnya.
Suharjo juga berencana melaporkan Satnawiyah ke polres. "Ini benar-benar memalukan Mas. Sebab, jika tempat itu terus dibiarkan, warga mengancam membakarnya," tandasnya.(FAISAL WARID)
Sumber: Jawa Pos, Kamis, 18 Maret 2010
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda