Clurit Emas Imbau Batasi Tonton TV

Budayawan D. Zawawi Imron

Budayawan D. Zawawi Imron mengimbau warga Sampang membatasi aktivitas menonton tayangan televisi (TV). Maksud imbauannya, agar warga terhindar dari rasa lelah rohani.

Seruan itu, disampaikan Si Clurit Emas - julukan D. Zawawi Imron, dalam sarasehan Pengembangan Seni Budaya prakarsa Dewan Kesenian Sampang (DKS) di aula PKPRI Trunojoyo, kemarin (24/11).

Secara umum, Zawawi tak melarang warga menonton TV. Asal, lanjutnya, lebih mengedepankan acara yang bersifat edukasi. "Tapi, harus tetap kita batasi. Kalaupun harus menonton TV, kita harus bisa memilah mana yang baik ditonton dan mana yang harus tidak ditonton," tuturnya.

Pria asal Sumenep ini berharap acara yang digelar DKS tersebut bisa memberi semangat baru terhadap insan-insan muda. Khususnya, bagi mereka yang masih duduk di bangku sekolah.

Zawawi Imron juga menegaskan, orang Madura merupakan insan yang mampu berpikir dan dapat bekerja keras. Khusus terkait lontaran dimaksud, dia kemudian memberi spirit terhadap para pemuda. "Orang Madura, utamanya kawula mudanya, harus bisa berpikir dan bekerja. Kalau ada yang tidak mau berpikir dan bekerja, berarti orang Dulmus (pemalas, Red.)," tegasnya.

Dalam kesempatan ini, pria berkaca mata ini berpesan kepada segenap warga Sampang supaya dapat berpikir dan memanfaatkan segala yang ada di sekitar. "Kembangkan segala potensi serta bakat diri untuk membentuk sebuah talenta," pesannya.

M. Fauzi, ketua Dewan Kesenian Provinsi Jawa Timur menambahkan, secara keseluruhan masyarakat Madura merupakan orang yang tidak takut dengan perubahan. "Malah sebaliknya, orang Madura bisa membentuk perubahan itu sendiri," ujarnya.

Dia juga menyarankan agar Sampang menjadi ruang budaya dari Madura. Alasannya, Sampang merupakan titik persinggahan dari warga luar Madura. "Jadikan Sampang sebagai pusat peradapan Madura. Mengingat Sampang merupakan titik singgah para pendatang," ujar pria kelahiran Kecamatan Pakong, Pamekasan ini.

Rochim Mawardi, selaku Sekretaris Disbudparpora Sampang menuturkan, masyarakat Sampang mempunyai sifat berani, kreatif, dan cerdas dalam menghadapi tantangan. Tetapi secara fisik, Sampang belum bisa diandalkan pasca Suramadu. "Pasalnya, segala fasilitas yang terkait dari aspek budaya dan wisata belum bisa terpenuhi," pungkasnya. (c25/yan/ed)

Sumber: Jawa Pos, Rabu, 25 November 2009

Label: , , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda