Tiga Puluh Satu Ribu Warga Sapeken
Terancam Tak Melaut
Kapal Pengangkut BBM Ditangkapi, BBM Langka
Ribuan warga di Kec. Sapeken mengeluh. Mereka terancam tidak melaut yang menjadi mata pencaharian warga. Mengapa?
KELANGKAAN bahan bakar minyak (BBM) di Kepulauan Sapaken terjadi sejak Oktober lalu. Kades Pegerungan Kecil, Kec. Sapeken, Erfan Makmur mengatakan, sejak awal Oktober lalu tiga kapal pengangkut BBM ke Pulau Sapeken ditangkap. Terakhir, Ditpol Air Surabaya menangkap KM Dara milik Memmak, warga Sapeken.
Kapal yang mengangkut BBM sebanyak 25 ribu liter dari jenis solar, premium, dan minyak tanah ditangkap di Perairan Pulau Kangean Selasa (3/11) malam. Padahal, menurut dia, kapal tersebut mengangkut BBM sesuai aturan. Kapal punya surat izin pengangkutan BBM.
"Kami masih mempertanyakan di mana letak kesalahan dari pengangkutan BBM oleh kapal tersebut," kata Makmur.
Untuk diketahui, jumlah penduduk Kec. Sapeken sebanyak 31 ribu. Mereka yang tersebar di sembilan desa, 90 persennya adalah nelayan. Dengan maraknya penangkapan kapal pengangkut BBM, menjadi kendala bagi warga Sapeken untuk melaut. Sebab, saat ini BBM di kecamatan kepulauan itu menjadi langka.
Tidak hanya itu. Harga BBM di sana naik tajam. Harga minyak tanah (mitan) mencapai Rp 7 ribu per liter. Sedangkan premium dan solar Rp 8 ribu per liter.
Karena langka BBM tersebut, kemarin enam kepala desa (Kades) asal Kec. Sapeken mendatangi Komisi A DPRD Sumenep. Mereka meminta dewan untuk mencarikan solusi mengenai kelangkaan BBM akibat maraknya penangkapan kapal pengangkut BBM.
Kades Sapeken Moh. Salim mengatakan, kedatangan enam Kades ke dewan karena tidak tahan dengan jeritan ribuan warga Sapeken sulit mendapatkan BBM. Menurut dia, BBM yang paling dibutuhkan saat ini adalah solar.
Dia mengaku, sampai saat ini pihaknya tidak tahu penyebab sejumlah kapal yang pengangkut BBM ke Sapeken ditangkapi. Padahal, kapal mengantongi surat izin muatan.
"Saat ini ribuan nelayan di Kec Sapeken terancam tak melaut. Kami berharap dewan sebagai wakil rakyat dapat menyelesaikan masalah ini. Sehingga jeritan warga dapat diobati," harap Salim kepada sejumlah wartawan kemarin siang.
Nur Asyur, anggota Komisi A DPRD Sumenep, saat dikonfirmasi koran ini mengatakan, Selasa (5/11) saat mendengar penangkapan KM Dara, dirinya turun ke kapal pemuat BBM itu. Menurut dia, dari hasil penjelasan Ditpol Air Surabaya saat itu, kapal diamankan karena jumlah muatannya overload (melebihi kapasitas).
"Kapasitas muatan kapal 20 ribu liter. Sementara minyak yang dimuat sebanyak 25 ribu liter," terangnya. Pelanggaran lain yang dilakukan, di bodi kapal terdapat logo Pertamina. Sedangkan untuk surat perizinan muatan kapal sudah lengkap.
Soal keluhan warga Sapeken terkait kelangkaan BBM, anggota dewan asal kepulauan ini menjelaskan, pihaknya akan koordinasi dengan pemkab. Antara lain, asisten II, Kabag perekonomian, dan disperindag. "Senin (9/11, Red) audiensi," ujarnya.
Sementara Kasatpol Air Kalianget AKP Irianto saat dikonfirmasi belum bisa memberikan penjelasan tentang penangkapan kapal pengangkut BBM bebarapa waktu lalu itu. "Maaf, kami belum bisa memberikan keterangan. Sebab, kasus ini ditangani Ditpol Air Surabaya," katanya melalui telepon kemarin siang.(FAISAL WARID)
Sumber: Jawa Pos, Jum'at, 06 November 2009
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda