Pamekasan Bingung Patenkan Motif Batik

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengaku bingung mengajukan hak paten motif batik tulis yang ada di wilayah tersebut, karena motif batik yang ada terlalu beragam.

"Sampai saat ini kami belum mengajukan hak paten motif batik yang ada di Pamekasan," kata Kasi Pembinaan Sejarah dan Nilai-Nilai Tradisi, Dinas Pemuda, Olah Raga dan Kebudayaan (Disporabud) Pamekasan, Halifaturrahman, Sabtu.

Hal ini terjadi, kata "Mamang" sapaan akrab Halifaturrahman, karena motif batik tulis di Pamekasan beragam, antara satu perajin dengan kelompok perajin lainnya.

Menurut Mamang, pihaknya perlu melakukan identifikasi terlebih dahulu motif batik khas Pamekasan yang akan dipatenkan. Apalagi kerajinan membatik di Madura bukan hanya di Pamekasan, akan tetapi semua kabupaten di wilayah tersebut juga ada perajin batik.

"Setelah menemukan motif khusus yang memang menjadi ciri khas motif batik Pamekasan, baru kami bisa mengajukan hak paten," terangnya.

Di Pamekasan ada 28 sentra atau pusat kerajinan batik tulis yang tersebar di tujuh kecamatan dari 13 kecamatan yang ada di wilayah tersebut.

Rinciannya, di wilayah Kecamatan Pamekasan sebanyak lima sentra batik tulis, Kecamatan Proppo 12 sentra batik, Palengaan enam sentra, Waru satu sentra, Pegantenan dua sentra dan di Kecamatan Tlanakan sebanyak satu sentra batik.

"Di masing-masing sentra batik di Pamekasan ini memiliki motif batik tulis tersediri. Namun juga banyak sama. Makanya kalau belum menemukan mutif khusus yang menjadi ciri khas Pamekasan, kami sulit untuk mengajukan hak paten," kata Halifaturrahman.

Dari 28 sentra batik yang ada di Pamekasan dengan jumlah sekitar 1.200 unit usaha mampu memproduksi sebanyak 309.000 lembar batik setiap tahun dengan taksiran nilai produksi sekitar Rp24 miliar.

Wakil Bupati Pamekasan Kadarisman Sastrodiwirdjo menyatakan, jika menilai fakta tersebut, sebenarnya kerajinan batik di Pamekasan berpotensi menjadi sumber ekonomi masyarakat. Oleh karenanya Pemkab akhirnya menjadikan Kabupaten Pamekasan sebagai kota batik di Madura yang ditandai dengan adanya kegiatan "Seribu Perempuan Membatik" pada Juni 2009.

Kegiatan yang masuk dalam catatan Museum Rekor Indonesia-Dunia (Muri) tersebut, juga merupakan upaya untuk mempromusikan pasaran batik tulis di wilayah tersebut di tingkat nasional.

Sumber: Antara, Sabtu, 10 Oktober 2009

Label: ,