Bambu Keramat Madura Sembuhkan Segala Penyakit

Pohon bambu apus (bambu tak berduri) yang mempunyai ciri khas lurus dan daunnya sedikit besar dan tumbuh di Dusun Daje Songai, Desa Lembung Barat, Kecamatan Lenteng, Sumenep, Madura dianggap warga mempunyai keajaiban. selain itu, pohon bambu yang berumur ratusan tahun itu juga dikeramatkan.

Selain mempunyai khasiat untuk pengobatan segala macam penyakit, konon bambu yang hidup subur di dekat pemakaman para wali desa setempat itu bibitnya berasal dari tusuk gigi yang ditanam Kakek Setir (salah satu keturunan Raja Sumenep).

Tak ayal, setiap kali ada warga yang berkunjung ke pemakaman Kakek Setir, menyempatkan diri mengambil ranting pohon bambu yang tergolong aneh itu untuk azimat keselamatan dan pengobatan penyakit. Caranya, ranting bambu cukup dicelupkan pada air putih lalu diminum.

Sebelum mengambil ranting bambu, disarankan agar membaca ayat Al-Quran atau Tahlil di pemakaman yang menanam bambu tersebut. Minimal membaca Al Fatihah dan berdoa kepada Allah. Selain itu, ranting bambu yang diambil hendaknya disimpan di tempat yang bersih.

Salah seorang keturunan Kakek Setir, K Achmad Busairi (51), mengatakan, keberadaan bambu apus yang sudah hidup ratusan tahun semakin dikenal dan banyak yang meyakini dapat dijadikan obat.

"Warga menyebutnya, bambu apus berdaun bambu duri itu obat untuk 1001 penyakit," kata Busairi pada detiksurabaya.com di rumahnya, Desa Lembung Barat, Kecamatan Lenteng, Sumenep, Sabtu (21/3/2009).

Keajaiban lain yang merupakan peninggalan Kakek Setir yakni pohon jati yang hidup bersebelahan dengan bambu apus tersebut. Konon, pohon jati yang tergolong angker itu awalnya hanya daun jati yang ditanam.

Dalam perkembangannya, daun jati yang ditanam menjadi pohon jati dan tumbuh subur itu juga dikeramatkan. Bahkan, anak-anak yang masih di bawah umur (belum baligh) disarankan tidak mendekat. Sebab, akan melihat makhlus halus berupa ular besar berwarna hitam melilit di pohon jati tersebut.

"Kalau keanehan lain, hanya orang-orang tertentu yang bisa melihat dengan memakai ilmu tertentu," ungkapnya.

Busairi yang juga salah satu pengasuh pesantren Ar-Rahman meminta warga agar tidak salah dalam memahami keanehan yang terdapat pada bambu apus. "Semua kekuatan hanya milik Allah. Sebagai warga muslim jangan sampai menyekutukan yang Maha Kuasa," pungkasnya. (detiksurabaya.com)

Sumber: karodalnet, 21 Maret 2009