Seniman Sumenep Raih Cak Durasim Award
Usai menyajikan berbagai suguhan pertunjukan seni karya para seniman muda berbakat, Festival Cak Durasim (FCD) 2008 berakhir tadi malam (16/11). Dalam penutupan tersebut, tampil Kelompok Mainteater asal Bandung yang membawakan lakon Electronic City. Tidak ketinggalan, ajang penganugerahan Cak Durasim Award yang diberikan kepada seniman Madura, Taufikkurachman di Gedung Cak Durasim.
Acara penutupan diawali dengan penganugerahan Cak Durasim Award yang diberikan kepada Taufikkurachman. Seniman 60 tahun asal Sumenep tersebut telah berjasa menciptakan sebuah tarian yang kini menjadi ikon Tari Kabupaten Sumenep. Tari yang diberi nama Muangsangkal itu kini banyak dikenal baik di dalam maupun di luar Sumenep.
Tidak hanya itu, tari Muangsangkal yang berarti membuang bahaya itu sudah menjadi tari legendaries Kraton Sumenep. Sejak dibakukan, tari dengan jumlah penari yang selalu ganjil itu kerap menjadi rujukan bahan skripsi mahasiswa universitas-universitas ternama di Indonesia.
Karena itu, sudah sepantasnya Taufikkurachman menerima penghargaan tahunan tersebut. ''Saya terus terang merasa bangga sekaligus optimistis bahwa karya tari saya bisa menjadi salah satu ikon tari Jawa Timur," ujarnya usai menerima penghargaan.
Sebagai pertunjukan penutup, tampil Kelompok Mainteater Bandung. Pertunjukan teater itu terbilang spesial. Tidak menganut jalur teater konvensional, kelompok teater anak muda tersebut bermain di jalur kontemporer dengan memadukan sebuah pertunjukan teater dengan film. Bisa disaksikan lewat setting panggung yang juga tidak biasa, seperti bentuk panggung yang melingkar, latar belakang sebuah layar LCD, dan juga sebuah meja dengan tiga kursi yang berada di area bangku penonton.
Membawakan lakon Electronic City, anak-anak muda Bandung tersebut mencoba mengkritisi ketergantungan masyarakat dunia terhadap teknologi. Lewat pertunjukan berdurasi satu setengah jam itu, kelompok teater yang bekerja sama dengan komunitas film independent, Kineruku, itu menyajikan pertunjukan teater dengan menggabungkan tiga unsur. Yakni, off stage, on stage dan on screen. (ken/ari)
Sumber: Jawa Pos, Senin, 17 November 2008
1 Komentar:
thanks for the review.
visit our weblog. www.mainteater.wordpress.com
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda