Rokat Somor Somber Brumbung di Lobuk-Ketengan
Ada Tumpeng Lima Warna, Korbankan Ayam Putih dan Kambing
Umumnya orang lebih mengenal rokat (larung sesaji) yang biasa diadakan di laut. Namun di Ketengan, Kecamatan Burneh, ada selamatan sumur. Mengapa tradisi ini tetap dilestarikan?
Uumbul-umbul dan spanduk dengan tulisan berwarna mencolok terpampang di pintu masuk Kampung Lobuk-Ketengan, Kelurahan Tunjung, Kecamatan Burneh. Kemarin warga di kampung itu sedang punya gawe upacara adat rokat sumur Somber Brumbung.
Sekelompok orang dipimpin seorang berpakaian ala Sakera (hitam-hitam dengan kaos merah putih) meniti pematang sawah. Mereka melangkah berbaris sambil membawa tumpeng lima warna dan buah-buahan untuk sesaji. Lantunan ayat Alquran mengiringi langkah mereka menuju lokasi sumur, yang dipercaya masyarakat setempat membawa berkah bagi kehidupan mereka.
Dulunya, sumur itu sebuah sumber mata air. Manfaatnya sangat dirasakan masyarakat. Selain sebagai sumber pengairan sawah, air sumur dipercaya bisa menyembuhkan penyakit. Bahkan, yang jauh jodoh pun, katanya, dapat segera mendapat berkah jika memanfaatkan air sumur tersebut.
Lokasi rokat sumur berada di tengah areal lumbung padi kampung. Hampir sebagian besar lahan di sana merupakan areal persawahan. Tiap memasuki bulan Safar, mereka mengadakan ritual si sumur itu. Di sisi lain, dengan rokat sumur itu masyarakat diharapkan menjadi lebih peduli untuk menjaga kelestarian mata air.
Kasubdin Kebudayaan Dinas P dan K Provinsi Jawa Timur Parso Adiyanto yang hadir dalam acara adat itu mengatakan, ada tiga nilai yang terkandung dalam ritual tersebut. Pertama, ada pesan moral. Itu terlihat dari sajian yang diarak.
Dijelaskan, salam sajian itu ada tumpeng lima warna. Nenek moyang dulu sengaja menyiapkan tumpeng sebagi ungkapan untuk tumeju Pangeran. "Istilah inilah yang sekarang dikenal sebagi istilah tumpeng," katanya.
Makna kedua, adanya nilai tatanan. Rangkaian ritual rokat sumur ada urut-urutan langkah. Sebelum sesaji itu diarak ke lokasi sumur, barisan pembawa sesaji harus diatur dulu supaya tertib. Prilaku mengitari sumur sebanyak tiga kali, bagian persiapan sebelum sesaji itu dibagikan ke penduduk.
Begitu pula adanya ayam putih dan seekor kambing yang turut dikorbankan dalam ritual. Itu sebagai bentuk rasa syukur dengan disembelihnya dua hewan tersebut. "Saya yakin, nenek moyang kita dulu berusaha mengatakan bahwa adanya hewan korban sengaja disiapkan agar dibagikan ke penduduk sekitar," terang Parso.
Makna ketiga rokat, adanya nilai tontonan. "Mereka bisa sedikit menghibur diri," kata Parso. Ini karena dalam arena semua warga bisa berkumpul dengan gembira sekaligus dapat memererat tali persaudaraan.
Dia berharap masyarakat tidak hanya tahu akan adanya ritual adat rokat. Tapi juga mengerti maksud dan makna yang terkandung dalam ritual tersebut. "Ada banyak rahasia yang tersimpan dalam ritual. Baik itu dari rangkaian upacaranya, simbol-simbolnya, maupun segala peralatan yang digunakan" jelasnya.
Soal khasiat sumur yang kantanya bisa menyembuhkan penyakit tertentu bagi si penderita, menurut warga sekitar, juga tidak luput dari kuasa Allah SWT. "Kita hanya berusaha. Semoga melalui perantara air (sumur) bisa mendapat berkah kesembuhan dari-Nya," kata Latifah, warga yang sengaja menunggu giliran untuk mendapat air sumur.
Ritual rokat sumur yang pernah dibawakan sanggar seni "Tarara" Bangkalan ini menjadi nominator dalam Festival Upacara Adat Se Jawa Timur beberapa waktu lalu. Rangkaian upacara yang sangat teratur, spesifik, dan mengandung nilai yang sarat makna bagi masyarakat setempat.
Antusiasnya warga yang ingin terlibat langsung dalam rangkaian upacara adat itu merupakan bukti bahwa masyarakat tidak tinggal diam untuk melestarikan kebudayaan daerah. (*/mat)
Sumber: Jawa Pos, Senin, 10 Mar 2008
1 Komentar:
Asslm, Untuk yang namanya rokat pasti termasuk Bid'ah yang sangat jelas, dari Rasulullah saja tidak ada anjuran dan itu akan menyesatkan umat dan tempatnya dineraka.
tolong bagi yang berpengaruh di sekitar lokasi berilah arahan yang baik tentang semacam itu. Syukron
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda