Pondok Pesaantren Nasy’atul Muta’allimin Dusun Battangan

Tradisikan Santri Gemar Menulis dan Dialog

Sistem yang diterapkan di pondok pesantren (ponpes) salaf di Madura sebenarnya relatif sama. Mereka mengedepankan pembelajaran kitab kuning pada santri-santrinya. Begitu juga di Ponpes Nasy’atul Muta’allimin (Nasa) di Dusun Battangan, Desa Gapura Timur, Kecamatan Gapura, Sumenep. Namun untuk memberi pengetahuan plus lainnya, santri-santri Nasa juga ditradisikan untuk gemar menulis dan dialog.

Ponpes Nasa secara de jure sudah berdiri pada 1951. Kala itu, santri-santri (alm) KH A Zubairi, lebih banyak yang tidak menetap (lazim disebut santri kalong). Lambat laun, santri-santri termasuk santriwati, mulai banyak yang menetap.

Tak hanya itu. Sejak tahun 1961, Nasa mulai mengembangkan lembaga pendidikan formal. Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah lembaga yang kali pertama didirikan. Semangat pendirian MI ini dilandasi keinginan Nasa untuk menjawab keinginan warga setempat yang hendak menyekolahkan anak-anaknya.

Kemudian pada 1973, Nasa memberanikan diri membuka Madrasah Tsanawiyah (MTs). Namun, perjalanan MTs mengalami pasang-surut. Bahkan, MTs sempat ditutup. Alasannya, murid-muridnya banyak "diminta" oleh orang tuanya untuk menikah. Kala itu, budaya nikah usia muda masih mengakar.

Tapi pada 1977, Nasa merintis kembali MTs, untuk menjawab tantangan warga setempat maupun wali santri. Kali ini, perjalanan MTs tidak lagi mengalami pasang-surut. Buktinya pada 1986, Nasa mengepakkan sayap lagi di lembaga pendidikan formalnya dengan membuka Madrasah Aliyah (MA). "Tapi kita tidak meninggalkan sendi-sendi salaf," kata pengasuh Ponpes Nasa, KH Chairul Umam.

Sedikitnya 250 santri yang menetap di Nasa, juga berstatus siswa di lembaga pendidikan formal. Sedang 500 siswa lainnya memilih tidak menetap (bukan santri). Santri maupun siswa lembaga pendidikan formal di Nasa, berasal dari wilayah eks Kawedanan Batang Batang (Gapura, Dungkek, Batang Batang, dan Batu Putih). "Sedang untuk santrinya, ada yang berasal dari wilayah kepulauan," kata alumni IAIN Cabang Jember ini.

KH Chairul Umam mengaku, sejak 1980 orang tuanya (KH A. Zubairi) mentradisikan santri gemar menulis. Sehingga, santri diberi kesempatan untuk menulis karya-karyanya. "Awalnya, kegiatan menulis itu berupa majalah dinding (mading). Tapi, santri lalu menggagas semacam buletin. Akhirnya, sekarang ini ponpes sendiri - MA, MTs - maupun santri putri, punya buletin sendiri. Itu semua dikelola oleh santri (siswa)," katanya.

Selain itu, santri-santrinya juga dibiasakan berdialog. Bahkan, kegiatan dialog dijadwalkan sepekan sekali. Semua santri biasanya yang berstatus siswa MA, dikumpulkan di aula untuk berdialog. Untuk temanya tergantung situasi dan kondisi yang mengemuka di Sumenep maupun nasional. "Kita ingin membiasakan santri punya pendapat dan berani mengungkapkannya dalam sebuah forum," kata KH Chairul Umam.

Untuk tahun ini, lanjutnya, pihaknya ingin mengembangkan keterampilan otomotif dan budidaya tanaman jagung bagi santri-santrinya. Tujuannya, untuk memberikan keterampilan yang bisa dijadikan mata pencaharian. "Santri itu kan tidak semuanya ingin terjun di bidang dakwah (muballigh) maupun mendirikan ponpes juga. Jadi, keterampilan semacam itu perlu sebagai bekal hidup bagi santri," katanya. (SLAMET HIDAYAT)

Sumber: Jawa Pos, Rabu, 06 Feb 2008

Label: , , ,

12 Komentar:

Pada 30 Maret 2008 pukul 00.28 , Blogger Senja, Sebelas Januari mengatakan...

Nasy-atul muta'allimin, lembaga pendidikan yang patut diperhitungkan, dengan tradisinya yang tetap mengikuti perkembangan zaman namun tidak meninggalkan karakteristiknya sebagai lembaga pendidikan salaf...

 
Pada 30 Maret 2008 pukul 00.36 , Blogger The Anwar Nuris Institute mengatakan...

Alhamdulillah... Terima kasih Nasy-atul muta'allimin, mator sakalangkong para Pendidik di Nasy-atul muta'allimin, kami bersyukur dan bangga menjadi salah satu alumni Nasy-atul muta'allimin.. Insya Allah dan semoga apa-apa yang telah kami raih, yang telah kami dapatkan, pengalaman, ilmu, bermanfaat bagi agama & bangsa. Semoga Nasy-atul muta'allimin sebagai lembaga pendidikan tetap menjadi yang terbaik bahkan di dunia..

 
Pada 30 Maret 2008 pukul 00.45 , Blogger Anwar Nuris mengatakan...

Mempertahankan tradisi lama yang baik dan mengakomodasi tradisi baru yang lebih baik (al-muhafadzah 'ala al-qadim al-shalih wa al-akhdz bi al-jadid al-ashlah). Pijakan epistemologis ini semoga tetap menjadi trade mark bagi Nasy-atul Muta'allimin ke depan...
Kepada Pengasuh, para Ustadz dan Ustadzah, semoga tetap mendapat ma'unah, hidayah dan kekuatan oleh Allah dalam mengembangkan Lembaga Nasyatul muta'allimin..

 
Pada 15 Desember 2009 pukul 11.24 , Blogger zubaid shakira mengatakan...

Saya...! sangat salut dan bangga pada Lembaga PP Nasy-Atul Mutaallimin karna di zaman yang penuh materialistis ini. Nasy-Atul Muta'allimin dapat mempertahankan nilai-nilai keikhlasan dalam membangun bangsa ini dari keterpurukan Suber Daya Manusia.

 
Pada 10 Februari 2010 pukul 00.53 , Blogger and_thon mengatakan...

sebagai salah satu lembaga yang berbasis pondok pesantren modern MA. Nasy'atul Muta'allimin tetap mampu bersaing dengan berbagai lembaga yang berbentuk yayasan lainnya dalam mengahsilkan output santri yang mampu bersaing di dunia global. do'a kami semoga NASA selalu dimuka.

 
Pada 22 Februari 2010 pukul 11.11 , Blogger Alfiani jamilah mengatakan...

Tentang di tanjung bumi bangkalan madura yang terkenal dengan batik tulisnya bahwa pusat batik tulis yang paling bagus adalah di desa tajung kec tanjung bumi itu sendiri,bukan di paseseh atau di macajah .dan selengkapnya lagi tentang batik tulis tanjung bumi hub no ini 081230222320 kami ucapkan terima kasih dan kurang lebihnya kami mohon maaf.

 
Pada 1 November 2010 pukul 23.21 , Blogger ainulyaqinmannan mengatakan...

saya bangga n bersyukur pd allah swt pernah nuntut ilmu di nasy atul muta'allimin karena hampir seluruh keluarga sya banyak mendapat ilmu n barokah dari sana.kini adik saya ruqayya miskiyah(kls 5 mi)n jauharatud dayana(kls4)jg sekola disana.semoga aliran barokahny aterus mengalir pada kami n alumninya
serta para keluarga pengasuh n pembantunya di beri taufik n inayah dari allah swt amien.

 
Pada 1 November 2010 pukul 23.23 , Blogger ainulyaqinmannan mengatakan...

saya alumni ponpes nasy atul muta'allimin th 2007

 
Pada 1 November 2010 pukul 23.27 , Blogger ainulyaqinmannan mengatakan...

kami ingin agar nasa tetap eksis selalu dalam bidang keilmuan n teknologi terutama di bidang keagamaan.salam klepda seluruh para pengabdi nasa terutama guru seuh;KH.aifif ma'ruf n KH.rifa'ie n K.MUNIF ZUBZIRI

 
Pada 1 November 2010 pukul 23.27 , Blogger ainulyaqinmannan mengatakan...

kami ingin agar nasa tetap eksis selalu dalam bidang keilmuan n teknologi terutama di bidang keagamaan.salam klepda seluruh para pengabdi nasa terutama guru seuh;KH.aifif ma'ruf n KH.rifa'ie n K.MUNIF ZUBZIRI

 
Pada 13 November 2010 pukul 08.45 , Anonymous Ribut Ajaaah mengatakan...

Saya bangga dengan lukisan yg dukiskan oleh para asatidz dan asatidzah d PP NASA, sehingga saya dapat mengetahui apa yg saya tidak ketahui.

 
Pada 13 November 2010 pukul 08.47 , Anonymous Syafiq El-Karawi mengatakan...

Emang begitu,
mangkana ja' ngal bangal ka guruna gi'; bada e NASA

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda