69 Pasangan Ikuti Nikah Massal

Tidak tanggung-tanggung, Bupati Sampang, Noer Tjahja, sempat menikahkan salah satu pasangan calon pengantin tersebut. Usai melangsungkan akad nikah, puluhan pasangan pengantin yang berasal dari 14 kecamatan itu diarak warga dengan naik becak hias menuju pendapa bupati.

Perjalanan para pengantin menuju tempat resepsi itu dikawal oleh petugas keamanan dan akan diiringi musik hadrah. Tentu saja iring-iringan pasangan pengantin dari berbagai usia itu menarik perhatian masyarakat saat melintasi sepanjang jalan protokol.

Selanjutnya, pasangan pengantin yang mengenakan pakaian adat madura tersebut, secara bergiliran duduk di pelaminan yang disediakan oleh pihak panitia. Mereka juga mendapatkan bingkisan kado pernikahan yang tak akan pernah dilupakan sepanjang hidupnya, khususnya yang berupa cendera mata dan foto pengantin yang diserahkan panitia setelah pelaksanaan resepsi selesai.

Perhelatan nikah massal itu dilaksanakan oleh tim penggerak PPK Kabupaten Sampang dalam rangka peringatan HUT Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-37. Menurut Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sampang, R Winahyu Noer Tjahja, kegiatan tersebut akan menjadi agenda tahunan.

“Pernikahan massal bagi warga yang kurang beruntung itu merupakan bagian dari kegiatan PKK untuk mengatasi permasalahan akte nikah bagi pasangan suami istri yang kesulitan mengurus akte kelahiran anaknya karena tidak memiliki surat nikah,” jelas Winahyu, ditemui usai menggelar nikah massal, Selasa (24/11).

Winahyu menyatakan, pihaknya akan berupaya untuk meningkatkan jumlah pasangan suami istri yang belum memiliki surat nikah. “Mengingat, akte nikah sangat dibutuhkan ketika anak mereka hendak masuk sekolah. Dengan kegiatan nikah missal ini, kita harapkan jumlah pasangan suami istri yang tidak memiliki surat nikah lambat laun akan berkurang. (rud)

Sumber: Surabaya Post, Rabu, 25 Nopember 2009

Label: , , ,

PKK Kembangkan Mente

Tim Penggerak PKK Kabupaten Sampang membuat sebuah terobosan baru dalam mengolah biji mente yang selama ini hanya disuguhkan sebagai camilan atau campuran coklat menjadi berbagai makanan olahan yang dapat mengundang selera.

Kreasi makanan olahan yang dibuat ibu-ibu tim penggerak PKK Kecamatan cukup kreatif. Mulai dari sambal goreng mente, sate bumbu mente atau pun srundeng udang mente serta berbagai aneka menu masakan yang mengunakan bahan dasar dari mente.

Ketua tim Penggerak PKK Kab. Sampang, RA Winahyu Noer Tjahja, mengatakan, pihaknya memilih mengembangkan mente sebagai bahan dasar makanan olahan, alasannya karena sebagaimana diketahui Kec. Ketapang sudah dikenal luas sebagai penghasil mente yang cukup berkualitas.

“Tetapi sayangnya produk unggulan tersebut belum dapat mengangkat nama Sampang dan meningkatkan taraf hidup para petani jambu mente. Masalahnya, karena tidak didukung dengan pengolahan dan pemasaran yang baik dan professional. Sehingga petani hanya menjual mente mentahannya saja atau sekedar digoreng tanpa diolah dan dikemas secara baik untuk meningkatkan nilai jual, “ katanya.

Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh anggota tim penggerak PKK mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan sampai tingkat desa agar lebih serius lagi dalam mengelola berbagai produk unggulan yang dimiliki daerahnya masing-masing. Salah satu diantaranya dengan memasarkan mente Sampang agar bisa berkembang pemasarannya melalui kemasan yang lebih modern.

”Jika hanya dijual mentahannya saja atau dalam bentuk gorengan, maka dari segi pemasarannya tentu saja cukup terbatas. Tetapi apabila dikemas menjadi berbagai masakan olahan dengan mengunakan bahan dasar mente, saya yakin para konsumen akan semakin melirik mente kita, “ tukasnya. (rud)

Sumber: Surabaya Post, Selasa, 10 November 2009

Label: , , ,