PLTMG Joko Ditawar Rp 5 Miliar

Joko Pasiro, 40, warga Jl Pongkoran, Pamekasan mengklaim mampu menciptakan pembangkit listrik tanpa menggunakan bahan bakar minyak (BBM) atau tenaga matahari. Sumber energi itu dihasilkan menggunakan tenaga gravitasi.

Pembangkit listrik tenaga mekanik gravitasi (PLTMG) tipe 1 temuan Joko mampu menghasilkan listrik 3.000 watt. Tahun lalu, pembangkit itu pernah ditawar seorang investor dari Jogjakarta seharga Rp 5 miliar, namun Joko menolak. Alasannya, temuannya tidak bisa dinilai dengan uang sebesar itu.

“Saya ingin menggunakan pembangkit listrik ini untuk kepentingan masyarakat Pamekasan,” kata Joko saat menerima Bupati Pamekasan, KH Khalilurrahman, yang melihat pembangkit ciptaannya di samping rumahnya, Senin (2/2).

Sayangnya, Joko melarang sejumlah wartawan media cetak dan elektronik mengambil gambar pembangkit listrik itu. Sebab ia khawatir temuannya akan ditiru orang lain, karena saat ini sedang mengusahakan mendapatkan hak paten dari hasil penemuannya itu.

Namun Joko sempat memperagakan temuannya dengan mengambil pipa bengkok lalu dimasukkan ke as mesin dan diputar degan tangan, hingga roda gila berdiameter 1,5 meter yang terbuat dari semen cor ikut berputar. Selanjutnya pipa bengkok yang digunakan untuk menggerakkan asnya.

Sesaat kemudian sejumlah lampu neon dan mesin pemotong keramik yang dicolokkan ke pembangkit itu menyala. Untuk mematikan mesin ini cukup memencet tombol. “Roda-roda gila ini bergerak terus dengan mengikuti gaya gravitasi. Tidak menimbulkan bunyi bising dan ramah lingkungan,” jelasnya.

Joko mengakui, pembangkit ini terdiri atas sejumlah gir baja mobil diesel bekas yang sudah dimodivikasi, rantai dan dinamo generator berkekuatan 3.000 waat. Pembangkit listrik yang dibuatnya terdiri atas 7 tipe.

Semakin besar tipenya, semakin besar daya listrik yang dihasilkan. Bahkan bisa dijadikan untuk penerangan ratusan penduduk. Untuk membuat pembangkit listrik tipe 1, hanya memerlukan biaya sekitar Rp 15 juta. Sejak awal melakukan percobaan, Joko telah mengeluarkan dana lebih dari Rp 30 juta.

Alumni STM Pamekasan jurusan elektro itu mengenal listrik sejak di bangku kelas V SD, malahan saat itu sudah bisa membuat radio pemancar. Saat masih SMP membuka jasa servis elektronik panggilan, seperti TV, tape rekorder. Ketika di bangku STM, Joko membuat antena parabola sendiri.

Selain menemukan pembangkit listrik, pada 2005 lalu Joko membuat mobil listrik dan sudah dicoba keliling kota. Kemudian ia mengajukan proposal ke salah satu lembaga di Jakarta untuk meminta bantuan pengembangan, tapi hingga kini belum ada jawaban.

Sementara Bupati Pamekasan, KH Khalilurrahman berjanji membantu Joko supaya PLTMG temuannya mendapat hak paten. “Saya bangga dan salut dengan saudara Joko. Walau pembangkitnya ditawar Rp 5 miliar, namun tidak dilepas, semata-mata kecintaannya pada Pamekasan,” ujarnya.

Bupati berharap ada investor yang bersedia membiayai, namun yang merakit tetap dilakukan Joko, sehingga hak paten Joko sebagai penemu mesin ini tetap terlindungi. “Kami berharap penemuan ini disempurnakan lagi dan kami akan membantu mengusahakan dana sesuai dengan kemampuan pemkab. Semoga langkah ini mendapat dukungan semua pihak,” ungkap KH Khalilurrahman. (st30)

Sumber: Surya, Selasa, 3 Februari 2009

Baca juga;
Temukan Listrik Tenaga Gravitasi

25 Komentar:

Pada 28 Desember 2009 pukul 18.37 , Anonymous satriyo mengatakan...

Waduh waduh, hebatnya mas Joko dari Pamekasan ini.... Tapi lebih hebat lagi kalo punya ilmu yang bermanfaat itu mbo ya di bagi-bagi dong, apalagi kan indonesia sekarang lagi krisis energi kaya sekarang gini, jadi alangkah baiknya jika teknologi itu bisa dikembangkan sapa tau aja bisa ikut membantu program pemerintah untuk menghemat energi... apalagi sekarang bensin mahal, listrik mahal, kalo setiap rumah bisa dibikin teknologi kaya gini kan bisa lumayan ga usah bayar listrik lagi mas....

 
Pada 31 Desember 2009 pukul 18.26 , Anonymous Anonim mengatakan...

kabarnya mas Joko sekarang gimana apakan dah dapat hak paten? atau cuma nampang doang?

 
Pada 19 Januari 2010 pukul 12.07 , Anonymous Anonim mengatakan...

ternyata mas joko hanya mimpi

 
Pada 20 Januari 2010 pukul 16.30 , Anonymous Anonim mengatakan...

waduh hebatnya.....
mas tolong cara buatnya gimana?

 
Pada 22 Januari 2010 pukul 14.43 , Anonymous Anonim mengatakan...

Sepertinya prinsip putaran dengan gravitasi pernah saya lihat, ada juga yg menggunakan medan magnet, tapi yang menemukan bukan org indonesia (saya lupa), sempat terfikirkan untuk generator listrik perumahan tapi belum sempat membuat. syukurlah mas joko sudah berhasil membuat. butuh dukungan pemerintah untuk mengembangkan energi ini sbg pengganti listrik PLN.

 
Pada 2 Juni 2010 pukul 21.45 , Anonymous Anonim mengatakan...

hak paten yo gak usah dicari wong sistem ini udah pernah keluar di acara TV Swasta, dan yang buat bukan orang pamekasan dan diluar sana sudah banyak yg mencoba.........,jgn terlalu sesumbar sebelum semuanya pasti dan diakui masyarakat kreatif boleh asal jgn sok teu.......

 
Pada 17 Juli 2010 pukul 15.27 , Anonymous Anonim mengatakan...

Ilmuwan skeptis berasumsi bahwa energi yang dihasilkan dalam percobaan pembangkit listrik tenaga gravitasi sama dengan energi yang terbuang, jadi melanggar hukum alam, pada alat ini tidak seperti itu... karena ada input energi terus menerus tapi input tersebut lebih kecil dari yang dihasilkan generator system tersebut, sehingga ada energi lebih yang dapat dipanen...

 
Pada 16 November 2010 pukul 08.45 , Anonymous Anonim mengatakan...

sudah mau tahun 2011 . mana nih alat nya .. kok belum ada di pasaran

 
Pada 30 November 2010 pukul 20.43 , Anonymous Anonim mengatakan...

Another bogus technology I guess. To Anonim pd tgl 17 Juli 2010: input energi terus menerus? energi apa? energi yang dihasilkan generator? energi apa? bisa dijelaskan? karena kekekalan energi itu absolut. Jadi kalo mau ngejelasin musti jelas sejelas-jelasnya.
Jadi ... mana alatnya?

 
Pada 29 Mei 2011 pukul 13.13 , Anonymous Anonim mengatakan...

energi abadi?...apa mungkin ya..saya pernah coba tapi kok hasilnya besar pasak daripada tiang..apnya yang salah ya..

 
Pada 12 September 2011 pukul 17.43 , Anonymous Anonim mengatakan...

gimana kabarnya sekarang?
bener2 bisa manfaat utk rakyat pamekasan atau hanya hoak..?



mohon infonya

 
Pada 10 Oktober 2011 pukul 19.04 , Blogger bang0ji mengatakan...

Begitulah sikap pemerintah Indonesia, tidak pernah mau mendukung para ilmuan yang telah bersusah payah bereksperimen untuk menemukan inovasi baru dalam dunia pengetahuan. Wajar saja Pak Habibi menganjurkan agar ilmuan kita yang berada diluar negeri untuk tidak kembali ke tanah air karena pemerintah tidak pernah mau amembiayai riset-riset ilmuan kita.

Lanjutkan perjuangan untuk mendapatkan paten Mas Joko, semoga sukses dan salut atas penemuannya. ( Suriadi Ishak di Sidoarjo)

 
Pada 3 Desember 2011 pukul 21.53 , Anonymous Anonim mengatakan...

kami juga memiliki energi terbarukan , silahkan klik www.unggul-niaga.blogspot.com

 
Pada 16 Juni 2012 pukul 21.28 , Anonymous Anonim mengatakan...

hoax, jgn percaya yg beginian.

 
Pada 4 Februari 2013 pukul 12.01 , Anonymous CATFIZ mengatakan...

kayaknya temuan yang mengagumkan

 
Pada 7 Juni 2013 pukul 01.03 , Blogger Unknown mengatakan...

energi abadi..kayak mainan anakku aja.kalo pengikat karet dilepas akan berputar terus menerus.karena adanya sirkulasi energi gravitasi.kepikran bikin alat buat muterin dinamo.eh sukur uda ada yg praktekin .maju trus

 
Pada 7 Agustus 2013 pukul 12.52 , Blogger Unknown mengatakan...

masalah energi gratis ini memang lagi menjadi idola baru dibidang teknologi.
orang ramai mencoba baik yang benar2 mengerti teori sampai orang awam..akan tetapi sampai sekarang juga belum didapatkan....kalau memang sudah ada yang bisa membuat alat ini pasti heboh dunia ini setahu saya energi itu kekal masih ingat teori itu?

beberapa tahun yll saya penasaran dengan motor/generator john bedini saya buat tiruannya memang bisa berhasil jalan tetapi itupun hanya sebatas teori lama2 habis juga sumber energi penggeraknya...cuma memperpanjang habisnya sumber penggerak alat tsb.

kalau sekarang ada yang bisa membuatnya maaf itu BOHONG BESAR.janganlah menipu dan membodohi masyarakat untuk mendapat uang.

kalau yang benar2 energi gratis ya PLTA,PLTANGIN,PLTS,PLTGELOMANGLAUT dll,silahkan buat tapi ingat harus bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah melalui serangkaian test.


 
Pada 19 Juli 2014 pukul 09.18 , Blogger Unknown mengatakan...

Sayapun sudah pernah mencoba generator yg di buat oleh jhon bedini, hasilnya ya ada energi berlebih yg bisa di manfaatkan. Dan saya yakin ini bisa di kembangkan terus, hanya saja sayangnya harga magnet neodymium di indonesia masih sangat mahal. Jadi rasanya sulit untuk melakukan exsperimen berlanjut dalam waktu yang singkt.

 
Pada 21 Februari 2015 pukul 05.29 , Anonymous Anonim mengatakan...

BOHOOOOONG

 
Pada 29 Juli 2015 pukul 00.23 , Anonymous hery mengatakan...

Btul mas lutfi, menurut sy experimen mas joko itu bukan merupakan energi baru tapi teknologi terapan yang memanfaatkan sisa energi listrik. Roda gila diputar menghasilkan gerak memutar generator keluar listrik trus listrik menggerakkan dinamo utk memutar generator lagi, roda gila membantu kestabilan (tenaga seperti yg ada di mesin diesel) setelah cukup memutar generator, hanya perlu perhitungan utk perbandingan gear rotasi kaya tranmisi mobil, semakin kuat magnet utk generator maka menghsilkan listrik semakin besar dan semakin kecil tenga yang dibutuhkan utk memutarnya sehingga sisa strum dapat digunakan ke yang lain ato perputaran yg sdh konstan digunakan utk memutar generator/dinamo lain utk sumber listrik. Jadi apanya yang mau dipatenkan.... saya sharing utk dikembangkan di daerah yg belum terjangkau listrik di nusantara

 
Pada 13 Juli 2016 pukul 09.03 , Blogger xjd7410@gmail.com mengatakan...

kd 8 shoes
cheap nfl jerseys
toms wedges
rolex watches
kate spade handbags
nike blazers uk
lebron 11
coach outlet
louis vuitton outlet
replica watches
coach outlet
copy watches
jordans for sale
adidas shoes
burberry bags
kate spade
coach outlet store online
discount jordans
ralph lauren outlet
cheap basketball shoes
longchamp outlet
coach outlet online
ray ban sunglasses uk
christian louboutin shoes
jordan retro 8
toms outlet
louis vuitton purses
toms wedges
pandora outlet
ray ban sunglasses
chenyingying2016713

 
Pada 22 Maret 2018 pukul 02.31 , Blogger Unknown mengatakan...

Jangan bohong

 
Pada 31 Maret 2018 pukul 11.51 , Blogger Unknown mengatakan...

Yg lbh pasti : beli 1bh motor listrik, 1 buah Dinamo listrik, 1 bh roda gila, beberapa poly dan belt. Semuanya dirangkai jadi satu, generator di hubungkan ke dinamo listrik yg telah dipasang roda gila. Awalnya motor listrik di colokan kelistrik, stlh putarannya stabil colokan motor listrik cepat2 dipindahkan ke dinamo listrik yg diputarnya td, alhasil arus dari dinamo listrik akan melanjutkan motor listrik utk berputar. Motor listrikpun akan berputar terus menerus sampai kita melepaskan colokan listriknya baru motor listrik berhenti berputar

 
Pada 31 Maret 2018 pukul 12.06 , Blogger Unknown mengatakan...

Kalo gaya grafitasi itu bisa dgn : buat menara setinggi +- 20 meter. Diatas menara itu dipake poly lalu gantung benda berat spt plat mobil truk yg dipasangi tali. Utk rangkaiannya diperlukan beberapa poly, gear, rantai semua dirangkai jd 1. Tali pengikat velak truk td diikatkan ke poly ukuran kecil yg terletak dibawah. Dari poly itu dipasang beberap poly lg dan dihubungkan dgn gear dan rantai, makin bnyak poly maka putarannya makin kencang. Kenapa bisa perputar?? Krn saat velak truk itu turun kebawah maka tali pengikatnya akan memutar poly. Poly yg diikat akan berputar pelan sekali tetapi poly dirangkaian terakhir akan berputar sangat kencang. Perbandingannya, poly pertama berputar 5 kali tp poly terakhir sdh berputar 500 kali.

 
Pada 5 Oktober 2018 pukul 10.49 , Anonymous Feliks Vinsen L mengatakan...

PLTA dan PLTAL adalah dua contoh sistem pembangkit listrik gravitasi, dengan formasi Bumi - Air. Ide pak Adrian Purnama itu, jika dibuat, adalah sistem dengan formasi Bumi - Benda Padat. Prinsip kerjanya sama seperti sistem gravity light dari Martin Riddiford (innovatornya) yang sudah masuk pasaran. Sistem ini tergolong tipe dasar, karena amat sederhana. Saya punya tipe ini juga, dan diterapkan sebagai alat peraga transformasi energi alternatif gravitasional. Alat ini saya namakan EGETS (Earth's Grand Energy Transformationa System). Dunia pendidikan merupakan ruang dan waktu terbaik untuk mensosialisasikan prospek energi gravitasi demi konservasi lingkungan dan solusi terbaik pula atas krisis energi fosil yang sedang kita alami.

Sistem dasar ini punya durasi aliran daya yang singkat (gravity light dengan dimensi m = 10 kg dan h 1,5 m menghasilkan 0,16 watt dengan durasi 1500 sekon 25 menit). EGETS (alat peraga)punya saya durasinya hanya 15 sekon. Cukup untuk keperluan pengamatan.

Energi itu kekal, maka gerak pun kekal. Akan tetapi tidak mungkin membuat sistem gerak kekal di Bumi oleh karena gaya-gaya hambat (ditunjukkan Galileo dan Hukum Gerak I Newton), juga Hukum ke 2 dan ke 3 Termodinamika. Kendati demikian, penelitian saya yang sedang berlangsung hingga saat ini, memberikan pemahaman bahwa hanya sistem gerak gravitasional saja yang dapat melukiskan (bukan sama)sistem kekekalan energi semesta. Guna mendapatkan kapasitas megawatt dengan durasi yang cukup panjang serta kontinue, maka litbang sistem gravitasional yang sedang saya lakukan melibatkan sekian banyak variabel. Kenampakan figur sistemnya sederhana namun tidak mudah dalam analisis fisikanya. Dalam kaitan ini, saya bermaksud katakan bahwa gravitasi Bumi dapat memberikan solusi akhir atas apa yang dicari dalam Paris Agreement, namun teknologi pembangkit listrik gravitasional formasi Bumi - Benda Padat perlu landasan ilmiah. Jangan kuatir soal kekekalan energi, tapi jadikan itu sebagai motivasi untuk mengabadikan manfaat karya Anda bagi kehidupan dunia. Salam

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda