Pasar Batik Pamekasan Nasibmu Kini
Promosi Kurang Maksimal, Pengunjung Sepi
Pemkab membangun Pasar Batik untuk mengembangkan potensi lokal. Namun, upaya mengembangkan kerajinan tangan itu sepertinya masih memerlukan inovasi dalam berbagai hal. Mengapa?
PASAR batik belum secara maksimal menjadi tempat untuk promosi dan penjualan batik. Indikasinya, selain stan yang ada masih terbatas, jarang sekali warga memanfaatkan pasar batik untuk belanja.
Berdasarkan pantauan koran ini, hanya satu dua warga yang hadir ke Pasar Batik di Jalan Jokotole itu. Tak heran, situasi di gedung yang pembangunannya menelan uang Rp 1,8 miliar itu relatif sepi. Jauh dari kesan sebagai sebuah pasar.
Selain itu, kios yang ada sangat terbatas. Hanya ada beberapa kios. Meski koleksinya relatif lengkap, namun karena kiosnya minim, warga sepertinya enggan datang ke Pasar batik.
"Yang saya tahu, aneka koleksi memang lengkap. Tapi, entah kenapa warga sedikit yang mau datang," ujar S. Anis, warga di Jalan Kabupaten yang mengaku baru berkunjung ke Pasar Batik.
Anggota Komisi B DPRD Pamekasan, Abdillah Fuad Kuddah, mengatakan, konsep Pasar Batik sebenarnya bagus. Yakni, sebagai tempat untuk memromosikan dan mengenalkan aneka potensi lokal, terutama batik tulis. "Konsep Pasar Batik bagus. Karena itu, ke depan perlu digarap maksimal," katanya.
Salah satunya, sambung Abdillah, dengan meningkatkan promosi. Termasuk, penataan lokasi yang lebih baik. Sehingga, warga betah saat berkunjung ke Pasar Batik.
Untuk diketahui, pembangunan Pasar Batik diharapkan makin mengembangkan potensi batik. Sehingga, batik lokal Pamekasan bisa lebih dikenal dan memiliki pangsa yang luas melalui kehadiran pengunjung lokal maupun regional.
Pembangunan Pasar Batik menggunakan dana patungan dari dana APBD dan APBN. Dari APBD hanya Rp 800 juta, sedangkan APBN Rp 1 miliar.
Kepala Disperindag Pamekasan Atok Suharyanto mengatakan, pemkab terus berupaya mengembangkan potensi batik. Salah satunya dengan Pasar Batik tersebut. "Sekarang ini dalam proses peningkatan program lanjutan. Ke depan, kita akan terus dorong pada peningkatan sentra-sentra pengrajin batik yang potensial untuk lebih peningkatan pada kualitas, desain khasnya, dan sebagainya," kata Atok.
Selain itu, pemkab melalui disperindag akan mengembangkan manajemen pasar batik. Termasuk, meningkatkan promosi dan pemasarannya ke luar Madura. (AKHMADI YASID)
Sumber: Jawa Pos, Rabu, 14 Januari 2009
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda