Tambang Pasir Rusak Pantai
KONDISI pantai dan rumah warga yang rusak akibat abrasi dampak dari tambang pasir
Tambang pasir liar di kawasan pantai Tlonto Raja, Kecamatan Pasean, menyebabkan banyak rumah warga penduduk rusak, juga terjadi abrasi.
Masyarakat Desa Tlonto Raja, Kec. Pasean, Pamekasan, mengeluhkan kegiatan tambang pasir liar di kawasan pantai sekitarnya. Mengingat, lokasi penambangan berdekatan dengan pemukiman penduduk sehingga banyak rumah yang rusak.
Selain itu akibat kegiatan tambang pasir ini menyebabkan terjadinya abrasi. Perusakan lingkungan itu sendiri mendapat perhatian serius Bupati Pamekasan Drs KH Kholilurrahman SH meninjau, yang langsung meninjau ke lokasi, Jumat (23/1) siang.
Subairi warga Tlonto, mengatakan penambangan pasir liar terjadi selama lima tahun terakhir yang dilakukan warga sekitarnya. Sepertinya, menambang pasir telah menjadi mata pencaharian mereka.
“Kami dan warga di sini telah melarang, namun tetap mereka tak menghiraukan. Kalau hanya dipakai untuk membangun rumahnya sendiri tak masalah. Tapi tambang ini dilakukan untuk dijual kepada orang lain. Tiap hari ada saja truk yang ambil pasir di sini,” katanya.
Terkait masalah perusakan lingkungan ini pihak aparat desa maupun kecamatan telah menghimbau agar itu dihentikan. Namun juga tidak digubris. Para penambang melakukan aksinya ketika tidak ada aparat desa maupun aparat lainnya. “Ya, semacam kucing-kucingan,” tambahnya.
Pantauan Surabaya Post menunjukan kegiatan tambang pasir itu memang terkesan asal-asalan. Bahkan banyak lokasi penamgangan berdekatan dengan pemukiman penduduk, sehingga ada puluhan rumah warga rusak berat.
Warga juga mengaku diliputi perawasaan wa-wasa. Karena hampir tiap hari gelombang laut, terutama saat pasang membentur tangkis di pinggir rumah mereka. Dilokasi juga tampak ada pembangunan tangkis laut.
Namun karena panjangnya terbatas, maka tangkis laut itu tidak bisa memenuhi kebutuhan rumah warga yang berjejer di sepanjang pantai Tlonto Raja tersebut. Sementara dampak abrasi akibat benturan ombak terus berjalan, khususnya di pinggir pantai yang tanahnya lemah atau tidak berbatu.
Bupati Pamekasan Kholilurrahman didampingi Kabag Administrasi Pembangunan, Ajib Abdullah ST MT, Camat Pasean, dan Kades Didik Darmadi mengaku prihatin atas kondisi tu. Dia berharap agar masyarakat menghentikan tambang pasir itu. Dia berjanji akan mencarikan solusi untuk pembangunan tangkis laut di sepanjang pantai yang terkenak abrasi tersebut. “Namun saya tekankan, kunci semuanya adalah kesadaran rakyat. Merekalah yang harus sadar mau berhenti menambangan pasir di pantai,” tegasnya. (mas)
Sumber: Surabaya Post, Sabtu, 24 Januari 2009
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda