Di Madura, Semburan Lumpur Mirip Lapindo
Telah Jadi Gunung

Foto: detiknews
Semburan lumpur telah menjadi gunung mini(gik/nrl)

Diam-diam di Pulau Madura telah puluhan tahun terdapat semburan lumpur dan gas. Hanya saja bedanya, lumpur yang menyembur tidak terasa panas dan volumenya tidak sederas yang mengucur dari sekitar lokasi sumur pengeboran Lapindo Brantas Inc di Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo.

Semburan lumpur di Madura itu berada di Desa Katal Barat I Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan dan dinamakan Bujel Tasek. Karena menyembur sudah puluhan tahun, tak ayal lagi lumpur yang keluar tersebut sudah membentuk menjadi sebuah gunung, meski masih berukuran mini. Namun dikhawatirkan lambat laun ukurannya akan menjadi raksasa.

Pantauan , Senin (30/10/2006), di perbukitan kapur yang tak jauh dari pemukiman penduduk Katal Barat I ini, terdapat tiga titik semburan lumpur dan gas. Konon tiga semburan ini adalah pasangan suami istri dan satunya lagu air susu sang ibu. Semburan lumpur yang pertama oleh warga setempat dijuluki semburan laki-laki, sebab bentuknya sudah menyerupai gunung dengan diameter dasarnya 8 meter dan ketinggian berkisar 9 meter.

Sementara hanya berjarak sekitar 200 meter dari lokasi semburan pertama juga terdapat dua semburan lumpur dan gas lainnya. Hanya saja lumpur yang keluar ke permukaan tidak membentuk gunung, namun meluber seperti kubangan. Dari tengah kubangan ini terlihat gelembung-gelembung (bubble) dengan ukuran besar.

Karena bentuknya hanya berbentuk kubangan itulah secara turun-menurun warga menjulukinya sebagai semburan perempuan. Yang menarik lagi, beberapa meter dari semburan perempuan itu terdapat sebuah sumur yang airnya berwarna keruh, coklat keputih-putihan. Warga menyebutnya sebagai air susu dari sang ibu (semburan perempuan).

Lokasi tiga semburan lumpur dan gas yang abadi ini lokasinya memang tidak dikenal banyak orang. Sebab masyarakat setempat sudah menganggapnya hal yang biasa setelah sekian puluh tahun ada. Sehingga untuk berkunjung ke lokasi itu dipastikan cukup sulit jika tidak rajin-rajin bertanya kepada warga.

detikcom dan sejumlah wartawan hampir lima kali menanyakan lokasi keberadaan semburan lumpur itu ke masyarakat di setiap desa yang dilalui sebelum memasuki Desa Katal Barat. Sebagian besar merasa bingung ketika disodori pertanyaan lokasi semburan lumpur. Tetapi warga baru paham jika ditanyakan lokasi Bujel Tasik.

Untuk menuju lokasi bukit Katal Barat I harus melalui jalan aspal yang berliku dari jalan raya Desa Katal Barat yang jaraknya berkisar 1,5 kilometer. Setelah masuk di Katal Barat I, baru terlihat dari kejauhan ada gunung mini yang menyeruak dari pepohonan yang kondisinya tandus.

Meski tidak deras, lumpur yang menyembur dari semburan laki-laki setiap saat masih terjadi. Pengamatan detikcom, keluarnya lumpur itu seperti lelehan lilin. Lumpur yang berwarna hitam pekat itu meleleh ke tanah bukit menerobos semak belukar. Sementara di bagian lereng gunung, lumpurnya sudah mengering.

Jika bagian puncaknya disulut korek maka akan menyembur api. "Kalau malam sebenarnya sungguh indah jika dinyalakan. Api akan memancar terang benderang. Nanti lambat laun akan mati sendiri," kata Achmad Kalbar (33), pemuda setempat dengan logat Madura yang kental. Di pusat semburan juga mengeluarkan bunyi bergemuruh setiap saat. (Budi Sugiharto)

Sumber: detikNews, Senin, 30/10/2006

Baca juga:
Gunung Lumpur Bergemuruh Jika Laut Pasang
Gunung Lumpur Madura Bisa Obati & Asinkan Telur

Label: ,

1 Komentar:

Pada 18 April 2013 pukul 09.06 , Anonymous Rizal mengatakan...

mengerasnya butuh waktu berapa lama tuh?

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda