Di Sumenep Penjual Bunga Laris Manis
Memasuki perayaan Hari Raya Idul Adha 1429 Hijriyah, penjual bunga di seputaran komplek Taman Makam Pahlawan (TMP) di Desa Pandian, Kecamatan Kota, Sumenep, Madura, laris manis, Senin (8/12).
Ramainya pembeli bunga untuk ziarah juga dapat dijumpai di Komplek Makam Raja-raja di Pemakaman Asta Tinggi, Kebon Agung dan Pemakaman Umum Jeruk Purut, Pamolokan. Ketiga makam yang terdapat banyak pedagang bunga itu berada di wilayah Kecamatan Sumenep Kota.
Namun, dari tiga kelompok pedagang bunga untuk ziarah kubur tersebut ternyata yang paling ramai pembeli adalah di seputar Pemakaman Umum Jeruk Purut, Pamolokan. Bahkan dalam hari-hari bisa penjual yang membuka stannya hanya tiga sampai empat pedagang, tapi kali ini penjual yang membuka stan menjadi delapan orang.
Demikian halnya yang dipraktekkan pedagang bunga di seputar TMP dan Asta Tinggi, penjual bunga meningkat. Jumlah pedagang sebanding dengan ramainya pembeli. Pedagang bunga di TMP tercatat tujuh orang dan pedagang di Kompleks Makam Asta Tinggi menjadi enam orang.
Semuanya penjual bunga untuk ziarah kubur mengalami peningkatan penjualan, dagangan mereka laku laris manis dengan cepat. Sampai banyak pembeli yang tidak menjumpai bunga yang dipajang di stan penjualan, karena di atas pukul 11.00 dagangan bunga sudah habis.
Menurut seorang penjual bunga, Misnati (46), pembeli kembang meningkat tajam hingga tiga kali lipat dari hari-hari biasanya. Karena tradisi masyarakat Sumenep pergi berziarah ke kuburan sanak familinya saat lebaran di Idul Fitri atau peringatan Hari Raya Idul Adha.
Misnati mengaku, hingga siang pukul 10.00 sebanyak 125 bungkus bunga dagangannya habis terjual.
Pedagang yang ditemui di sudut TMP ini, Senin (8/12) pagi, terlihat sibuk melayani pembeli yang kebanyakan warga Sumenep yang pulang kampung dari tempat kerja di luar Madura.
Jika hari-hari biasa, Misnati maksimal bisa menjual 50 bungkus tapi kali ini penjualannya mencapai 150 bungkus.
Kondisi semacam ini terjadi rutin setiap tahun, setiap hari raya banyak warga yang berziarah dan membeli bunga. Pedagang yang satu ini mengaku telah bertahun-tahun menjual bunga di TMP.
Sementara penjual bunga di Kompleks Asta Tinggi dan Pemakaman jeruk Purut, juga mengatakan bersyukur karena ramainya pembeli.
Kondisi ramainya pembeli seperti sekarang rutin terjadi minimal dua kali setahun.
Biasanya di Komplek Makam Asta Tinggi tempat makam raja-raja Sumenep, ramai pembeli bunga pada Kamis malam Jum’at legi berlangsung terus hingga Jum’at legi sore.
“Alhamdulillah, dagangan kami bisa habis hanya dalam tempo beberapa jam saja,” kata Ny Asruni di Kompleks Asta Tinggi.
Mengenai harga bunga, rata-rata dijual dalam patokan harga yang sama yaitu Rp 3.000per bungkus. Tapi ada juga pembeli yang memang ingin mendapatkan bunga lebih banyak dengan mengulurkan uang Rp 5.000 per bungkus.
Bagi Asruni, Misnati dan penjual bunga lainnya, omzet sehari berjualan bisa untung bersih Rp 150 ribu. Tapi dalam hari-hari biasa, mereka hanya mendapatkan keuntungan bersih sekitar Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu sehari. (ant)
Sumber: Surya, Senin, 8 Desember 2008
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda