Dr Ec Hj Samiatun, MM
Dari Pengusaha Menuju Politisi

Tak Tega Melihat Kemiskinan, Siapkan Pabrik Masuk Desa

Nama Samiatun akhirnya masuk juga dalam bursa kandidat gubernur Jatim. Setelah sebelumnya sempat akan mencalonkan dari jalur independen, kini ia resmi dicalonkan PKB Jatim pimpinan Imam Nahrawi. Cagub perempuan kedua setelah Khofifah Indar Parawansa ini lahir di Surabaya, 8 Oktober 1960 silam. Selain menjabat sebagai ketua umum Pusat Koperasi Pribumi Indonesia (Puskopi), ia juga tercatat sebagai rekanan Pertamina untuk berbagai proyek di wilayah timur Indonesia.

Sebagai wanita asli Jawa Timur, Syam mengaku miris melihat realita masyarakat Jatim pascareformasi yang semakin mengenaskan. Kemiskinan semakin tinggi. Program pemerintah juga gagal. "Ini membuat mental masyarakat semakin buruk karena pemerintah tak mampu memberdayakan masyarakat," tulis Syam, sapaan akrabnya dalam sebuah situs pribadinya.

Karena keprihatinan inilah, wanita berdarah Madura itu ingin meretas jalan di dunia politik. Ia punya tekad memperbaiki mentalitas dan taraf hidup masyarakat. "Bila saya menang dalam pilgub nanti, saya janji akan membuat program 'Pabrik Masuk Desa'. Program ini untuk menyerap tenaga kerja dan mengurangi tingkat pengangguran," bebernya.

Menjadi gubernur merupakan amanah yang harus dipegang. Tak ada alasan menolak. Karenanya, ia bercita-cita menjadikan Jatim sebagai provinsi terbaik di Indonesia.

Sales Kompor

Sebagai pengusaha, wanita keturunan kerajaan Sumenep atau Potre Koneng ini merintis usahanya sejak kecil. Tidak mudah bagi Syam muda untuk merintis usaha demi usaha hingga menjadi sukses seperti sekarang. Ia sempat menjadi penjaga toko hingga sales kompor door to door. "Saat menjadi sales, pengalaman saya mendapat pengalaman yang sangat berharga ketika melayani pembeli. Tolakan serta kewajiban menyenangkan pembeli menjadi bagian dari hidup saya," katanya.

Beberapa tahun kemudian, perempuan yang akan berpasangan dengan guru besar FISIP Universitas 17 Agustus (Untag) Arief Darmawan ini melebarkan bisnisnya ke manca negara. Di Singapura, ia punya usaha di bidang equipment laboratory and safety. Sedangkan di Negara Paman Sam, ia mempunyai perusahaan yang bergerak di bidang lubricant plan and flowmeter.

Di Jepang lain lagi. Di sana ia mengembangkan usaha bidang dispenser pump merek Tatsuno. "Orang usaha itu kalau bisa lebih dari satu. Ini untuk berjaga-jaga jika salah satunya ngguling. Kita bisa hidup dengan usaha yang lain. Harus ada cadangan dan jangan hanya bergantung pada satu pekerjaan saja," pesannya.(Iksan Fauzi)

Sumber: Surya,Wednesday, 14 May 2008

Label: , ,