Kerukunan, Modal Utama Membangun Pamekasan


dari kiri Kholilurahman, Nanang Chadarusman
Guna menciptakan kekompakan dan kedamaian antar elemen masyarakat di Desa Bujur Tengah, Kecamatan Batumarmar, Rabu (25/4) kemarin, digelar acara pengajian perdamaian. Pengajian itu dihadiri oleh Bupati Khalilurrahman dan Kapolres AKBP Nanang Chadarusman, serta sejumlah ulama berpengaruh.

Diantara para ulama yang hadir adalah KH Muhammad Rafii Baidawi, pengasuh Ponpes Al Hamidi, Banyu Anyar, KH Muhammad Syamsul Arifin pengasuh Pesantren Banyu Anyar Barat, KH Hasan Abdul Hamid dan KH Thoriq Abdul Hamid Pengasuh Pesantren Mambaul Ulum Bata Bata dan sejumlah ulama lainnya.

Kepala Desa Bujur Tengah Supriadi mangatakan, bahwa pengajian yang digelar adalah pengajian rekonsiliasi untuk kerukunan masyarakat yang sempat terpecah akibat kasus carok massal yang terjadi pada tahun 2006 lalu. Saat itu dua kelompok masyarakat terlibat carok massal yang mengkibatkan tewasnya 8 orang warga.

“Pengajian ini dilakukan untuk rekonsiliasi dan perdamaian, bukan hanya untuk satu kelompok saja, tapi untuk semua elemen masyarakat. Masyarakat kini sudah aman dan tennag, namun alangkah baiknya jika kondisi itu ditingkatkan, salah satunya dengan pengajian ini,” katanya.

Kapolres Pamekasan Nanang Chadarusman, saat menyampaikan sambutan mengungkapkan bahwa masyarakat desa Bujur Tengah kini sudah aman dan tenang. Karena itu dia minta agar ketenangan itu ditingkatkan dan jangan sampai pecah lagi. Untuk itu dia meminta agar masyarakat tidak mudah terhasut leh isu yang negatif.

“Jangan mudah terprpovokasi oleh isu negatif yang diperkirakan akan bisa membawa masyarakat pecah. Jika ada gangguan atau hal yang tidak diinginkan hendaknya berkordinasi dengan aparat keamanan di desa dan Kecamatan. Aparat kami akan selalu siap membantu menyelesaikannya,” kata Nanang.

Sementara itu Bupati Khalilurrahman mengatakan, pengajian itu merupakan bentuk kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat untuk meredam konflik. Karena itu, dia meminta agar masyarakat benar-benar memanfaatkan momentum itu untuk kepentingaan mendamaikan dan membuat masyarakat tenang dan rukun.

“Rukun merupakan modal untuk membangun. Pembangunan bukan hanya tanggungjawab pemerintah, tapi juga tanggungjawab masyarakat bersama. Dengan rukun dan damai maka akan kompak untuk membangun. Pemerintah tinggal memfaslitasi saja, “ katanya.

Dia mengatakan bahwa pembangunan di Pamekasan pada tahun 2012 ini akan memprioritaskan pada perbaikan dan pembanguna infrastruktur jalan. Utamanya jalan poros desa dan kecamatan yang menjadi kebutuhan vital untuk percepatan pembangunan ekonomi di desa. (mas)

Sumber: Surabaya Post

Label: , , , , , , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda