Ikamra Tolak Hiburan Malam di Madura

Ikatan Masyarakat Madura (IKAMRA) menyambut gembira peresmian jembatan Suramadu oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (10/6). Meski demikian, IKAMRA menolak masuknya hiburan malam dan panti pijat di kawasan Pulau Madura, Jatim.

Menurut Ketua IKAMRA, Ali Badri Zaini, hiburan malam akan menjadikan Madura dipenuhi kegiatan maksiat. Hal ini tentu saja akan memengaruhi religiusitas warga Madura yang selama ini sudah dikenal masyarakat luas.

Ia tak menolak rencana pemerintah untuk mengembangkan Madura sebagai kawasan industri. Untuk itu, ia minta agar warga Madura ikukt dilibatkan dalam proses industrialisasi supaya perkembangan ekonomi Madura tak salah arah.

"Jangan sampai dalam kurun waktu 10-20 tahun ke depan hiburan malam bertebaran di Madura. Apalagi jika masyarakat Madura hanya akan jadi penonton seperti halnya masyarakat Betawi. Dengan dioperasikannya Jembatan Suramadu, ini sekaligus menjadi tantangan masyarakat Madura, terutama kesiapan sumber daya manusia, untuk terlibat aktif dalam seluruh proses pengembangan wilayah," ungkap Ali Badri.

Sebagai bentuk kontribusi yang diberikan Ikamra setelah beroperasinya jembatan Suramadu, Ikamra akan meningkatkan potensi budaya Madura dari empat kabupaten yang ada di pulau Madura (Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep).

"Kita mengagendakan kegiatan di Madura dan di Surabaya dalam waktu dekat ini. Kita tampilkan beragam budaya yang ada di Madura agar lebih dikenal oleh masyarakat luas," ujarnya. (uki/rif)

Sumber: Republika, Rabu, 10 Juni 2009

Label: , ,