Mantapnya Soto Toronan

foto:nen/zonaberita.com
Salah seorang konsumen tengah melahap soto toronan

Anda pernah mencoba soto toronan. Jika berplesir ke Pamekasan, Madura, cobalah singgah salah satu stand Pujasera (Pusat Jajanan Serba Ada) di Jl Niaga Kota Pamekasan.

Makanan ini beda dengan kuliner yang ada di Pamekasan, sebab sebelum dihidangkan Thohir pemilik stan sekaligus peracik soto toronan, lebih dulu mencolek satu sendok teh mentega dan disaputkan ke atas piring. Rasanya pun jadi lebih mantap dan beda dengan jenis soto khas Madura.

Sebagai pelengkap, juga ditambahkan mi soun, lalu ditutup dengan krupuk kancur. Agar nikmat, Thohir melengkapi dengan irisan ayam kampung yang dikukus, irisan telur rebus plus irisan kentang rebus. Terakhir, seluruh bahan baku soto itu ditaburi bawang goreng.

Lantas bagaiaman rasanya? Adi Setiawan, salah seorang konsumen, mengatakan, rasanya sangat khas. “Rasanya khas sekali, beda dengan soto yang lain, “ujarnya.

Kendati bekerja di Jakarta, setiap pulang ke Pamekasan, bapak dua anak bersama keluarganya selalau menempatkan ke stand soto toronan.

Soto toronan pertama kali dikenalkan oleh mendiang Sauri alias Kustiyah di era 1960-an. Awalnya, mendiang Kustiah membuka warung soto toronan di pojok Jl Sadangdang. Di awal tahun 2000, Kustiyah digantikan aak keduanya, yakhi Tohir.

Lantaran ada pelebaran jalan, warung soto toronan di Jl Sadangdang ditutup. Tohir lalu membuka warung di Jl Niaga, pusat kuliner khas Madura.

Menurut Tohir, istilah toronan sebenarnya adalah nama sebuah Kampung di Kelurahan Kowel, Kecamatan Kota Pamekasan, Madura. Karena dijual secara turun-temurun, pelanggan menjuluki makana yang dijualnya dengan sebutan soto toronan. Dalam bahasa Madura, toronan adalah turun-temurun atau keturunan keluarga.

Lantaran hanya dijual di kota Pamekasan, soto toronan pun menjadi menu nostalgia bagi warga kota yang kini berusia di atas 40-an.

kIni Thohir menjajakan soto Toronan di salah satu stand di Pujasera (Pusat Jajanan Serba Ada) di Jl Niaga Kota Pamekasan. Seperti pedagang makanan lainnya, Thohir mulai membuka warung sotonya selepas salat Ashar. Harganya cukup ekonomis. Satu porsi soto Toronan plus segelas teh hangat hanya Rp 7.000. (nen/isp)

Sumber: zonaberita.com, Minggu, 17 Oktober 2010

Label: , ,