Musim Mangga Datang Lagi
Jika beruntung musim mangga berbuah bisa dua kali dalam setahun. Namun, tahun ini musim mangga hanya terjadi sekali. Memasuki bulan Oktober pemilik kebun dan pohon mangga bisa tersenyum. Meski harganya cukup murah buah mangga mampu menjadi penghasilan tambahan.
Wilayah yang dikenal punya banyak kebun mangga ada di bagian utara Bangkalan. Mulai dari Arosbaya, Klampis hingga Tanjung Bumi. Tiga kecamatan ini termasuk wilayah penghasil mangga terbesar di Bangkalan. Terbukti, saat kecamatan lain buah mangganya masih muda, di tiga kecamatan itu sudah panen.
Kegiatan panen mangga di utara Bangkalan terlihat di hampir sepanjang jalan. Demikian pula dengan warga yang hendak menjual mangganya ke luar Bangkalan. sejak pagi mereka sudah menunggu kendaraan untuk mengangkut buah itu.
Di ruas jalan menuju Sampang di jalur utara koran ini menemui Anhar. Seorang pengepul dan pengusaha mangga di Klampis. Saat ditemui pria tersebut tengah sibuk menata buah mangga sesuai dengan jenisnya ke dalam keranjang. "Ini ada mangga golek dan arumanis. Yang lain masih masih kecil-kecil dan belum dipanen. Sementara yang jenis ini," ujarnya.
Mangga-mangga yang dijual Anhar didatangkan dari Arosbaya, Klampis dan Tanjung Bumi. Dalam sehari dia bisa menjual bertruk-truk mangga untuk dikirim ke Surabaya. Tidak sedikit modal yang dikeluarkan Anhar untuk bisnis buahnya itu. "Kalau sudah busuk ya risiko bisnis. Masak mau dikembalikan mangga sudah busuk," sergahnya.
Berapa penghasilannya? Anhar tak mau terlalu membuka rahasia usahanya. Dia hanya membuka rahasia tentang harga satu keranjang mangga yang diperolehnya dari pemilik pohon. "Segini biasanya saya beli Rp 40.000 ribu. Dijual di Surabaya per kilogram sekitar Rp 3.500-an," ujarnya.
Mengenai pengalaman rugi, Anhar mengaku sudah asing. Dia hanya bisa pasrah jika harga mangga tiba-tiba turun dan jualannya tak laku. (nra)
Sumber: Jawa Pos, Minggu, 11 Oktober 2009
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda