Jambu Air Camplong
desaBuah Andalan Jamuan Kenegaraan
Jambu air Camplong, Sampang, memang sudah dikenal. Bahkan sampai Istana Presiden di Jakarta. Jambu air itu berulang kali dipercaya menjadi hidangan kenegaraan.
SIAPA yang menduga, jambu air di Camplong bisa masuk Istana Negara. Faktanya, tanaman buah dengan nama latin Syzgium aquem itu berberapa diterbangkan kali ke Jakarta untuk dihidangkan dalam jamuan kenegaraan. Termasuk pada peringatan HUT ke-63 pada 17 Agustus nanti. Pihak Rumah Tangga Istana Kepresidenan sudah berkirim surat permintaan ke Pemkab Sampang agar mengirimkan jambu air.
Beberapa desa di Kecamatan Camplong memang menghasilkan komoditi jambu air kualitas baik. Antara lain, Desa Sejati, Dharma Camplong, Taddan, dan Tambaan.
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Sampang Ir Hary Soeyanto, desa-desa tersebut memiliki struktur tanah yang bagus. Tanahnya yang mengadung pasir membuat tanaman jambu air dapat tumbuh dengan baik dan buahnya cukup manis.
Karena itu, dia tidak heran jika pada peringatan HUT RI pada 17 Agustus nanti jambu air Camplong menjadi salah satu buah untuk hidangan jamuan kenegaraan. "Kami menerima surat permintaan yang di bawahnya ada tandatangan langsung dari kepala rumah tangga kepresidenan," ungkap Hary.
Sore kemarin (11/8) tim dari dinas pertanian akan mengambil buah jambu air itu untuk disortir dan dipilah. "Ini sesuai anjuran Bapak Bupati (Noer Tjahja, Red) agar kita memberikan buah dengan kualitas terbaik. Buah itu akan dikirim melalui tim Pemprov (Jatim) besok (13/8)," katanya.
Untuk mencari jambu air dengan kualitas terbaik, Kasubdin Penyuluhan dan Usaha Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Suyono mengatakan, buah itu diambil dari petani di sekitar Desa Sejati, Camplong. Pihaknya minta pasokan jambu air terbaik sebanyak 3.500 biji. Itu artinya, ada sekitar 35 pak jambu air (1 pak berisi 100 biji).
Untuk menyortirnya, ada satu teknik klasik yang digunakan sejumlah petani maupun pihak dinas. Sehingga jambu air itu tetap terlihat segar dan awet.
"Kita menggunakan lampiran daun pisang untuk menjaga kesegaran jambu air," kata Hary.
Ini karena, jelas dia, daun pisang menandung lapisan lilin yang bisa menjaga kesegaran buah. Selain itu, dengan menggunakan daun pisang, lebih mudah mengepak sembari mengatur sekat antar jambu air.
Kelebihan jambu air khas Camplong, kandungan airnya cukup banyak, rasanya manis, tidak berbiji, warnanya putih menggoda, dan dagingnya cukup tebal. Terutama memasuki Agustus, buah yang bisa menghilangkan rasa haus itu bisa ditemukan di sepanjang arah perjalanan Sampang-Pamekasan.
Mayoritas penduduk lima desa di Camplong memiliki lebih dari 10 batang pohon buah jambu. Tak heran saat masa panen, produksi jambu air cukup melimpah.
Sittiyah, warga Desa Dharma Camplong, mengatakan, jambu air miliknya sudah dipesan pedagang buah dari Malang dan Surabaya. Untuk pesanan itu, dia mengirim lima karung (satu karung isi 100 biji jambu air). Seminggu sebelumnya dia mengirim lebih dari delapan karung.
Berdasarkan data terbaru di dinas pertanian, populasi tanaman jambu air yang terletak di lima desa Kecamatan Camplong saat ini sebanyak 160 ribu pohon. Jika satu rumah tangga diasumsikan memiliki sedikitnya 40 pohon jambu air, bukan tidak mungkin pemasaran potensi lokal itu mencapai berbagai kota di luar Sampang. (SILVIA RATNA D)
Sumber: Jawa Pos, Selasa, 12 Agustus 2008
Label: buah, camplong, desa sejati, dharma camplong, industri, jambu air, taddan, tambaan
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda