Drama Kolosal Ronggosukowati
Puncak perayaan Hari Jadi Pamekasan ke-477, Sabtu (3/11) dilakukan sederhana namun hidmat. Ada dua acara yang digelar Pemkab Pamekasan yakni Sidang Paripurna Istimewa tentang Hari Jadi Pamekasan dan pentas budaya Remo Mekasan yang menyuguhkan drama kolosal penobatan Ronggosukowati sebagai Raja Islam pertama di Pamekasan, yang menjadi cikal bakal lahirnya Pamekasan.
Dalam sidang paripurna istimewa DPRD acara pokoknya mendengarkan pidato Bupati Pamekasan tentang Hari Jadi dan berbagai upaya Pemkab dalam membangun daerahnya. Juga pemaparan berbagai prestasi yang dicapai Pamekasan. Berkaitan soal hari jadi, Pamekasan tetap komitmen dengan semangat Ronggosukowati yang ingin menegakkan nilai-nilai agama dalam membangun daerah.
Berkaitan dengan prestasi yang dicapai, Pamekasan hingga akhir 2007 memiliki prestasi banyak prestasi, baik tingat regional, nasional hinga tingkat internasional. Baik bidang pendidikan maupun dalam bidang aspek pembangaunan lainnya. "Prestasi tersebut tak bisa dilepaskan dari semangat leluhur Pamekasan yang dalam sejarahnya telah banyak berjasa dalam perjuangan merebut dan mengisi kemerdekaan," kata Bupati Pamekasan Drs Achmad Syafii Syafii.
Pentas Remo Mekasan digelar, Sabtu (3/11) malam di pendopo kabupaten. Acara pokoknya menyaksikan drama kolosal prosesi penobatan Ronggosukowati sebagai raja Islam pertama di Pamekasan. Ronggusukowati bernama asli Raden Rangga dinobatkan persis bersamaan dengan hari lahir Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal 937 Hirjriyah bertepatan dengan 3 Nopember 1530 M, oleh Kiai Abdurrahman yang kemudiam dikenal dengan nama Kiai Agung Raba karena bertempat tinggal di Dusun Raba Kecamatan Pademawu Pamekasan.
Ronggosukowati adalah putra dari Pangeran Nugroho atau Panembahan Bonorogo, penguasa Pamekasan sampai tahun 1530 M. Pamekasan berkembang menjadi sebuah daerah merdeka dari kungkungan Majapahit mulai sekitar tahun 1951 yang dipimpin oleh Zainal Fatah. Pada masa pemerintahan Ronggosukowati telah berhasil menata kota dan pemerintahan Pamekasan secara lengkap sebagai prasyarat sebuah kota atau pemerintahan modern.
Drama kolosal prosesi penobatan Ronggosukowati disaksikan lengsung oleh Bupati Pamekasan Drs Achmad Syafii, Wakil Bupati Drs Kadarisman Sastrodiwirjo, anggota Muspida Pamekasan para pimpinan unit kerja, alim ulama dan masyarakat umum. (mas)
Sumber: Surabaya Post, Minggu 04/11/2007
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda